Tak berhenti di situ, Anita mengatakan bahwa sekolah juga memiliki program Ojek Baca (Oca).
"Duta baca sekolah kami akan berkeliling mengedarkan buku, kemudian anak-anak yang beristirahat di bawah pohon mereka bisa baca buku," ujarnya.
Ini menjadi upaya sekolah mendekatkan buku kepada siswa saat tidak sempat datang ke perpustakaan.
Keragaman jenis buku dan upaya kreatif Ojek Baca membuat minat baca siswa meningkat hingga 90 persen.
Masih di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tepatnya di SMPN 17 Tanjung Jabung Timur, ada program Gerakan Membaca Bahagia (Gerabah).
Program ini dilakukan secara rutin setiap Selasa, Rabu dan Kamis selama 10 menit guna menggalakkan kegiatan literasi sekolah.
Kepala SMPN 17 Tanjung Jabung Timur mengatakan, dalam program membaca bahagia selama 10 menit ini, siswa dibebaskan memilih buku kegemarannya. Bisa membaca koleksi pribadi maupun buku-buku dari perpustakaan sekolah.
Baca juga: 5 Penyebab Rendahnya Kemampuan Literasi Siswa Indonesia
Tak hanya itu, budaya literasi juga dibangun melalui pembuatan Mading Kelas yang cukup aktif.
Melalui mading kelas, siswa diberi kesempatan untuk membagikan informasi penting terkait pelajaran ataupun memamerkan hasil karya tulis yang berkaitan dengan pendidikan.
Siswa tampak aktif mengisi Mading Kelas dengan informasi, puisi, cerpen, hingga pantun. Nantinya, sekolah rutin memberikan penghargaan untuk Mading Kelas terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.