Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2022, 11:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Rumah cerdas sendiri merupakan sebuah wadah untuk belajar bagi masyarakat dari segala usia untuk meredam setiap konflik.

Baca juga: Prodi PTB FT UNJ dan WIKA Raih HKI dan Rekor MURI untuk Kolaborasi Program MBKM

“Kalau misalnya kita enggak saling kenal walaupun rumahnya dekat, konflik lebih mudah terjadi, sehingga dengan adanya rumah cerdas ini, masyarakat bisa ngumpul dengan kegiatan yang positif karena akan ada interaksi positif di dalamnya,” ungkap salah satu relawan dosen Rumah Cerdas, Irhamni Rahman.

Lebih lanjut Irhamni menjelaskan interaksi positif yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan Rumah Cerdas tersebut yakni kegiatan pembelajaran membaca sesuai dengan karakter daerahnya masing-masing, juga kegiatan oleah raga, dan lain-lain.

“Misalnya kalau daerah pantai, ya kita belajar baca di pantai. Kalau di hutan, kita pakai tanah, kayu, dan batu-batuan,” pungkas Irhamni.

Dengan demikian, mereka dapat menggunakan media pembelajaran tersebut dan melanjutkan program rumah cerdas di daerahnya masing-masing.

Baca juga: Beasiswa Kagama 2022 Masih Dibuka, Dapat Tunjangan Hidup Rp 3 Juta

Sebagai Pendiri sekaligus Ketua Rumah Cerdas, pendiri Sri Murni menyampaikan bahwa program ini menarik dan berkesan.

“Selama 10 tahun ini, semua rumah cerdas yang kami lakukan berkesan dan tidak ada satu pun dari rumah cerdas yang membuat kami tidak berkesan karena masing-masing punya kelebihan dan keunikannya tersendiri,” ujarnya yang hadir secara daring.

Meski demikian, pihaknya juga mengakui banyak kendala dan perjuangan yang dialami, misalnya ketika naik perahu dan diterjang ombang karena cuaca buruk. Semua peralatan yang dibawa dari Jakarta jatuh sehingga buku-buku basah dan harus dijemur terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka.

“Ketika melihat anak-anak semangat dalam berkegiatan, semua rintangan itu tidak menjadi beban.”

Baca juga: Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut, Rektor UGM: Pilih Obat Harus Bijak

Kegiatan yang dilakukan oleh rumah cerdas disesuaikan dengan kelompok usianya, sebagai contoh ibu-ibu akan diberikan latihan memasak, kaum remaja dan bapak-bapak diberikan kegiatan olah raga, dan anak-anak diajari untuk bermain, membaca, literasi, berhitung, dan lain-lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com