Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 30 Tahun Sebagai Pendidik, Prita Kemal Gani Tuangkan dalam Buku

Kompas.com - 01/12/2022, 12:30 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prita Kemal Gani meluncurkan biografi berjudul Prita Kemal Gani, 30 Tahun Sebagai Pendidik. Multi Peran Menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri, dan Ibu” bersamaan dengan perayaan Dies Natalis LSPR ke-30 tahun.

Lewat buku setebal 184 halaman, Prita Kemal Gani membagikan pengalaman hidupnya dalam 10 episode yang ditulis oleh Asteria Elanda. Setiap episode selalu ada hal-hal baru menginspirasi layaknya sebuah biografi.

Antara lain bagaimana ia mulai membangun London School of Public Relation (LSPR) dari nol dengan dua pegawai dan puluhan murid saja, tips-tips menjadi seorang Public Relation (PR) yang berkesan dan mudah disukai orang, sampai akhirnya bisa meluluskan hampir seratus ribu tenaga terampil di bidang kehumasan, komunikasi, dan bisnis.

Baca juga: Kisah Guru Betty, Raih Penghargaan Internasional karena Empati Tinggi

Di bawah kepemimpinannya bahkan hingga sekarang, LSPR membuka lapangan pekerjaan yang luas di bidang pendidikan, suatu sektor yang menentukan kualitas sebuah bangsa.

Ketika ditanya reaksi pertama Prita memegang buku ini, ia sudah merasa takjub atas perjalanan proses penulisan sejak membaca draft tulisan.

Terutama karena banyaknya dukungan yang ia terima selama proses penulisan hingga akhirnya buku berhasil dicetak.

"Sesungguhnya tidak ada orang yang sakti sendirian. Semua bisa terjadi karena begitu banyak dukungan dan bantuan dari orang-orang yang mengasihi kita," ucap Prita Kemal Gani pada acara Book Launch Buku 30 Tahun Sebagai Pendidik: Multi Peran Menjadi Pemimpin, Tokoh Humas, Istri dan Ibu, Rabu (30/11/22).

Baca juga: Cara Ajak Anak Jadi Tokoh Perubahan Lewat 12 Buku Nonfiksi

Seluruh bab di dalam buku tentu sangat berkesan bagi Prita. Namun, ketika harus dipilih satu, bab 8 menjadi bagian yang paling meninggalkan kesan baginya.

Sebab ia sangat bangga ketika menjadi seorang PR karena dapat keliling dunia dan membagikan bahwa orang Indonesia juga paham mengenai profesi PR. Tidak hanya terpaku pada PR dari wilayah Barat (western).

“Zaman dulu saya kuliah yang kita belajar tentang Public Relation itu [tentang] western Public Relation. Tapi sekarang waktunya seluruh dunia juga harus saling belajar,” ucap Prita.

Ketika Prita diajak untuk berbicara di Eropa, Australia, Amerika, bahkan keliling Asia ia tidak hanya membawa nama LSPR tetapi juga Indonesia.

Buku ini sudah direncanakan karena LSPR sudah menyentuh usia 30 tahun. Mahasiswa dan karyawan butuh diberitahu mengenai sejarah institusi ini.

Selama 4 bulan Asteria menapak tilas perjalanan Prita dari nol setiap akhir pekan dan di luar jam kerja.

Baca juga: Cara Jadikan Rumah Tempat Terbaik Anak Mencintai Buku

Menurut Asteria, buku ini sangat menarik karena setiap episodenya selalu ada hal-hal yang menyentuh hati layaknya sebuah biografi.

“Orang sudah tau sampai di sini, tapi tidak tahu seberapa sulit dan besarnya cost yang dikeluarkan dari jiwa dan raga (Prita),” ucap Asteria.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau