Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kreatif Sekolah di Lamongan Menumbuhkan Kecintaan Siswa pada Buku

Kompas.com - 10/12/2022, 10:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 16 Karangasem Paciran, Lamongan menerapkan budaya cinta membaca kepada peserta didik dan guru-guru. Madrasah tersebut juga menggerakkan banyak komunitas belajar di wilayahnya, khususnya di Lamongan.

Kepala MIM 16 Paciran, Niayah mengatakan pihaknya melakukan pendekatan kepada peserta didik dan lingkungan setempat dengan mengoptimalkan tenaga guru sebagai motivator, yang kemudian disebut sebagai pejuang literasi.

Mereka aktif memotivasi peserta didik agar anak-anak semakin mencintai budaya membaca, menulis, menyimak, mendengarkan, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka memiliki budi pekerti yang baik.

Baca juga: Semangat Mengajar Para Guru Pedalaman, Minim Listrik, Tanpa Internet

“Anak-anak yang semakin cinta budaya membaca, Insya Allah kehidupannya akan lebih baik,” ujar Niayah pada acara Temu Inovasi #14 bertajuk ”Transformasi Pembelajaran: Sampai di mana Perjalanan Kita?”, Selasa (6/12/2022) di Jakarta.

Dalam melangsungkan gerakan literasi bagi anak-anak, Madrasah tersebut membuat dua strategi. Strategi pertama melakukan pembelajaran calistung. Calistung sendiri akronim dari membaca, menulis, menghitung. Anggota yang masuk dalam kelompok calistung yakni anak-anak yang sama sekali belum mampu membaca.

Strategi kedua yakni aktivitas outdoor learning atau kegiatan di luar Madrasah. Di mana hasil dari pembelajaran yang didapatkan di dalam Madrasah di praktekkan ke lingkungan sekitar.

Di Madrasah, diadakan juga kegiatan literasi Al Quran (program tahfidz) dan literasi membaca yang menyeluruh tidak hanya untuk kelas awal, tetapi seluruh kelas.

Niayah bersama para guru melakukan bedah kelas, membuat jam khusus membaca, merenovasi perpustakaan, dan membuat pojok baca di kelas dan lorong sekolah.

Perpustakaan juga dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana belajar dengan jadwal yang sudah disusun dan ditetapkan dengan baik, sehingga budaya membaca di perpustakaan sekolah semakin ditingkatkan.

Baca juga: Kisah Guru Betty, Raih Penghargaan Internasional karena Empati Tinggi

Dalam perjalanan waktu, MIM 16 Paciran mengadakan gerakan infaq satu buku sekali dalam setahun untuk menambah jumlah buku bacaan.

Beberapa kegiatan tersebut terlaksana dengan baik, bahkan dapat dikatakan membuahkan hasil yang memuaskan karena budaya cinta literasi di kalangan sekolah semakin meningkat.

Namun, Niayah mengatakan MIM 16 Paciran tidak cepat merasa puas atas pencapaian tersebut. Madrasah juga berupa mengembangkan literasi ke pihak eksternal yakni ke lembaga-lembaga lainnya.

MIM 16 Paciran mendiseminasikan gerakan cinta literasi hampir ke seluruh SD dan MI Muhammadiyah di Kabupaten Lamongan. Hal ini melibatkan kerjasama dengan pihak sekolah dan pimpinan daerah Muhammadiyah bersangkutan untuk mengimplementasikan inovasi sekolah terkait literasi seperti metode pembuatan media, pola membaca yang baik, dan lain-lain.

“Alhamdulillah, gerakan diseminasi ini cukup menyenangkan,” ujar Niayah.

Hingga kini, tercatat 76 guru dari 18 kecamatan di Kabupaten Lamongan pada September-Oktober 2022 mengikuti kegiatan diseminasi dan telah mengimplementasikannya di kelas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau