Salah satu cara terpenting untuk merayakan Natal di Italia yakni Kandang Natal. Hal tersebut menjadi sarana untuk membantu menceritakan kisah Natal dipopulerkan oleh Santo Fransiskus dari Assisi pada tahun 1223.
Terkadang Kandang Natal ditampilkan dalam bentuk piramida yang tingginya bisa mencapai beberapa meter, yang terbuat dari beberapa tingkatan rak dan dihiasi dengan kertas berwarna, biji pinus berlapis emas dan lilin kecil.
Baca juga: Mahasiswa yang Tidak Bisa Mengatur Waktu Rentan Stres
Bintang kecil sering digantung di bagian atas piramida atau segitiga. Rak di atas palungan bisa berisi buah, permen, dan hadiah.
Pada Malam Natal, biasanya tidak ada daging (dan terkadang juga tidak ada produk susu) yang dimakan, sehingga mereka hanya menyediakan makanan laut ringan.
Perayaan Natal dimulai sembilan hari sebelum Natal tiba dengan mengadakan doa Novena khusus atau serangkaian doa dan kebaktian gereja selama sembilan hari berturut-turut.
Salah satu kebiasaan lama Italia yakni anak-anak keluar bernyanyi dan memainkan lagu-lagu Natal dengan memakai sandal dan topi gembala.
Orang-orang Amerika Serikat memiliki banyak tradisi dan cara yang berbeda dalam merayakan Natal, karena sifat negara tersebut multi-budaya. Banyak kebiasaan yang mirip dengan kebiasaan di Inggris, Prancis, Italia, Belanda, Polandia, dan Meksiko.
Baca juga: Badan Bahasa Klaim Capaian Signifikan lewat 3 Program Utama Tahun 2022
Makanan tradisional keluarga Eropa Barat adalah kalkun atau ham dengan saus cranberry. Keluarga dari Eropa Timur menyukai kalkun dengan hiasan, dan beberapa keluarga Italia lebih suka lasagne. Bagi banyak keluarga Italia-Amerika, hidangan besar pada Malam Natal dengan hidangan ikan.
Banyak orang Amerika, terutama orang Kristen pergi ke Gereja untuk merayakan kelahiran Yesus pada hari Natal dan mengikuti acara Natal yang dipersiapkan secara khusus.
Orang-orang di Amerika suka mendekorasi bagian luar rumah mereka dengan lampu dan terkadang bahkan patung Sinterklas dan membuat manusia salju karena ketepatan jatuh pada musim dingin.
Pohon Natal sangat penting di Jerman. Jika sebuah keluarga memiliki anak kecil, pohon biasanya dihias secara diam-diam oleh ibu mereka.
Baca juga: Review 2022 dan Outlook 2023 EdTech Indonesia
Di beberapa bagian Jerman, pada malam hari keluarga akan membaca Alkitab dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Hal utama yang dilakukan oleh keluarga-keluarga di Jerman yakni bertukar hadiah pada malam Natal.
Jerman terkenal dengan Pasar Natalnya, segala macam makanan dan dekorasi Natal dijual. Dekorasi Jerman yang paling terkenal adalah ornamen kaca dan kayu tradisional.
Di Belanda, hari Natal dirayakan dengan Ibadah Gereja dan makan bersama keluarga. Kadang-kadang ada Sekolah Minggu Hari Natal khusus di sore hari di gereja, saat itu Kisah Natal dan kisah-kisah tradisional lainnya diceritakan.
Anak-anak sering mendapatkan hadiah Natal dari Sinterklas. Di hari kedua, mereka biasanya mengunjungi keluarga mereka dan toko-toko besar juga sering buka.
Baca juga: Unhas Kukuhkan 2 Guru Besar Baru
Cara makan tradisional bersama keluarga disebut “Gourmetten” yaitu kompor kecil yang diletakkan di atas meja dan setiap orang menyiapkan makanannya sendiri sambil duduk.
Banyak orang di Belanda juga memiliki Pohon Natal di rumah mereka.
Di Australia, Natal datang menjelang awal liburan musim panas. Anak-anak memiliki liburan musim panas dari pertengahan Desember hingga awal Februari, jadi beberapa orang berkemah saat Natal.
Baca juga: Senat Unila Tetapkan 3 Calon Rektor Periode 2023-2027
Sebagian dari mereka juga membuat “Christmas Bush" yakni pohon asli Australia dengan daun kecil berwarna hijau dan bunga berwarna krem.
Banyak sekolah mengadakan kebaktian Natal dengan band dan paduan suara membawakan lagu-lagu Natal. Orang Australia sering memiliki makanan ringan yang disantap pada malam Natal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.