Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Beragam Tradisi Perayaan Natal di Berbagai Negara

Kompas.com - 24/12/2022, 08:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Natal merupakan hari besar umat Kristiani yang jatuh pada tanggal 25 Desember.

Setiap tahunnya perayaan Natal menjadi saat paling ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani, sehingga ketika saatnya tiba, sukacita dan kebahagiaan terpancar lewat berbagai cara.

Beberapa minggu sebelum tiba, umat Kristiani menyambut Natal dengan mempersiapkan banyak hal seperti dekorasi rumah yang cantik, acara tukar kado (hampers natal), sajian kue kering  hingga liburan bersama keluarga.

Meski demikian, perayaan Natal di berbagai negara ternyata berbeda-beda. Berikut rangkuman Kompas.com tentang tradisi beberapa negara dalam merayakan Natal, dilansir dari Laman informasi Natal Whychristmas.

Baca juga: Tips Libur Natal dan Tahun Baru Tak Harus Mahal ala Dosen Unair

1. Indonesia

Umat Kristiani di Indonesia selalu merayakan Natal dengan penuh kebahagiaan. Meskipun terjadi berulang-ulang setiap tahunnya, tetapi mereka terus merayakan momen tersebut dengan penuh kegembiraan.

Pada awal Desember, pohon Natal besar dengan dekorasi yang indah dan berwarna-warni biasanya sudah berjejer di sebagian besar pusat perbelanjaan di kota-kota besar di seluruh negeri.

Umat Kristiani biasanya merayakan Natal dengan Kebaktian atau Misa di Gereja pada Malam Natal dan Hari Natal. Mereka membuat dekorasi Natal yang indah berupa pernak-pernik yang dilengkapi dengan pohon Natal dan Kandang Natal.

Baca juga: 8 Langkah Membuat Komik dengan Google, Asah Kreativitas Anak

Uniknya, umat Katolik khususnya kalangan biarawan-biarawati selalu membuat dekorasi, kandang Natal, dan pohon Natal di rumah dan komunitas mereka.

Lagu- lagu Natal populer di Indonesia antara lain Malam Kudus (O Holy Night), biasanya dinyanyikan pada Malam Natal di gereja-gereja oleh paduan suara selama kebaktian. Pada saat itu, cahaya lilin terus menyala dan orang-orang merenungkan kisah tentang Natal.

Di Indonesia, Sinterklas juga populer, dengan membawakan hadiah untuk anak-anak di Hari Natal. Selain itu, ada kebiasaan bertukar kado dan menyantap berbagai jenis makanan pada malam Natal bersama keluarga, sahabat, dan kenalan.

Baca juga: Sosok Alfian, Alumnus Disabilitas Unair yang Jadi ASN di Kemendes PDTT

2. Filipina

Orang-orang di Filipina senang merayakan Natal dalam jangka waktu yang cukup panjang, sehingga pemutaran lagu-lagu Natal di toko-toko sudah dimulai sejak September.

Perayaan Natal resmi biasanya dimulai pada tanggal 16 Desember untuk mengadakan Misa Pertama sampai Sembilan Hari hingga tanggal 25 Desember.

Kemudian, perayaan Natal berlanjut sampai Januari Minggu Pertama, yang disebut dengan Epifani atau Pesta Tiga Raja (Hari Penampakan Tuhan).

Natal bagi orang Filipina menjadi hari libur penting. Kebiasaan Natal di Filipina adalah campuran dari tradisi Filipina barat dan asli. orang-orang di Filipina memiliki Sinterklas, pohon Natal, kartu Natal, dan lagu- lagu Natal dari negara barat.

Baca juga: Tanpa Hukuman, Ini Cara Sukses BPK Penabur Latih Kedisiplinan Siswa

Ada juga tradisi membuat tiang atau bingkai bambu dengan lentera bintang yang menyala di atasnya. Secara tradisional terbuat dari potongan bambu dan kertas berwarna Jepang atau kertas plastik, dan gambar bintang. Hal ini merupakan dekorasi Natal paling populer di Filipina.

3. Italia

Salah satu cara terpenting untuk merayakan Natal di Italia yakni Kandang Natal. Hal tersebut menjadi sarana untuk membantu menceritakan kisah Natal dipopulerkan oleh Santo Fransiskus dari Assisi pada tahun 1223.

Terkadang Kandang Natal ditampilkan dalam bentuk piramida yang tingginya bisa mencapai beberapa meter, yang terbuat dari beberapa tingkatan rak dan dihiasi dengan kertas berwarna, biji pinus berlapis emas dan lilin kecil.

Baca juga: Mahasiswa yang Tidak Bisa Mengatur Waktu Rentan Stres

Bintang kecil sering digantung di bagian atas piramida atau segitiga. Rak di atas palungan bisa berisi buah, permen, dan hadiah.

Pada Malam Natal, biasanya tidak ada daging (dan terkadang juga tidak ada produk susu) yang dimakan, sehingga mereka hanya menyediakan makanan laut ringan.

Perayaan Natal dimulai sembilan hari sebelum Natal tiba dengan mengadakan doa Novena khusus atau serangkaian doa dan kebaktian gereja selama sembilan hari berturut-turut.

Salah satu kebiasaan lama Italia yakni anak-anak keluar bernyanyi dan memainkan lagu-lagu Natal dengan memakai sandal dan topi gembala.

Ilustrasi kebersamaan pada malam NatalKompas.com/Angela Siallagan Ilustrasi kebersamaan pada malam Natal

4. Amerika Serikat

Orang-orang Amerika Serikat memiliki banyak tradisi dan cara yang berbeda dalam merayakan Natal, karena sifat negara tersebut multi-budaya. Banyak kebiasaan yang mirip dengan kebiasaan di Inggris, Prancis, Italia, Belanda, Polandia, dan Meksiko.

Baca juga: Badan Bahasa Klaim Capaian Signifikan lewat 3 Program Utama Tahun 2022

Makanan tradisional keluarga Eropa Barat adalah kalkun atau ham dengan saus cranberry. Keluarga dari Eropa Timur menyukai kalkun dengan hiasan, dan beberapa keluarga Italia lebih suka lasagne. Bagi banyak keluarga Italia-Amerika, hidangan besar pada Malam Natal dengan hidangan ikan.

Banyak orang Amerika, terutama orang Kristen pergi ke Gereja untuk merayakan kelahiran Yesus pada hari Natal dan mengikuti acara Natal yang dipersiapkan secara khusus.

Orang-orang di Amerika suka mendekorasi bagian luar rumah mereka dengan lampu dan terkadang bahkan patung Sinterklas dan membuat manusia salju karena ketepatan jatuh pada musim dingin.

5. Jerman

Pohon Natal sangat penting di Jerman. Jika sebuah keluarga memiliki anak kecil, pohon biasanya dihias secara diam-diam oleh ibu mereka.

Baca juga: Review 2022 dan Outlook 2023 EdTech Indonesia

Di beberapa bagian Jerman, pada malam hari keluarga akan membaca Alkitab dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Hal utama yang dilakukan oleh keluarga-keluarga di Jerman yakni bertukar hadiah pada malam Natal.

Jerman terkenal dengan Pasar Natalnya, segala macam makanan dan dekorasi Natal dijual. Dekorasi Jerman yang paling terkenal adalah ornamen kaca dan kayu tradisional.

6. Belanda

Di Belanda, hari Natal dirayakan dengan Ibadah Gereja dan makan bersama keluarga. Kadang-kadang ada Sekolah Minggu Hari Natal khusus di sore hari di gereja, saat itu Kisah Natal dan kisah-kisah tradisional lainnya diceritakan.

Anak-anak sering mendapatkan hadiah Natal dari Sinterklas. Di hari kedua, mereka biasanya mengunjungi keluarga mereka dan toko-toko besar juga sering buka.

Baca juga: Unhas Kukuhkan 2 Guru Besar Baru

Cara makan tradisional bersama keluarga disebut “Gourmetten” yaitu kompor kecil yang diletakkan di atas meja dan setiap orang menyiapkan makanannya sendiri sambil duduk.
Banyak orang di Belanda juga memiliki Pohon Natal di rumah mereka.

7. Australia

Di Australia, Natal datang menjelang awal liburan musim panas. Anak-anak memiliki liburan musim panas dari pertengahan Desember hingga awal Februari, jadi beberapa orang berkemah saat Natal.

Baca juga: Senat Unila Tetapkan 3 Calon Rektor Periode 2023-2027

Sebagian dari mereka juga membuat “Christmas Bush" yakni pohon asli Australia dengan daun kecil berwarna hijau dan bunga berwarna krem.

Banyak sekolah mengadakan kebaktian Natal dengan band dan paduan suara membawakan lagu-lagu Natal. Orang Australia sering memiliki makanan ringan yang disantap pada malam Natal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com