Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Penting tentang Perayaan Natal, Sejarah, Makna hingga Tradisi

Kompas.com - 24/12/2022, 17:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Natal memiliki makna tanda sukacita besar yang dikaruniakan oleh Tuhan kepada umat manusia atas kelahiran Yesus Kristus sebagai penyelamat umat manusia.

Natal juga kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain, saling mengasihi, dan membawa damai atas kelahiran Yesus.

Baca juga: 5 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia 2023, Kuliah Gratis dan Uang Saku

Selain itu, makna Natal yakni momen untuk semakin bersyukur kepada Sang Pencipta dan sebagai alarm agar tetap sederhana seperti Yesus yang sederhana dan rendah hati untuk menjadi manusia.

4. Pohon Natal

Pohon Natal yang biasa dijumpai pada masa Natal dimulai sekitar akhir 1.400 hingga 1.500. Tidak ditemukan adanya penelitian tentang asal mula tradisi Pohon Natal ini, tetapi beberapa negara sudah memulainya sejak ribuan tahun lalu.

Di Roma, mereka sudah lama mendekorasi rumahnya dengan dahan-dahan hijau untuk menunjukkan adanya kehidupan di musim dingin.

Sementara itu, di Jerman dimulai sebagai “Pohon Surga” (cabang atau bingkai kayu yang dihiasi dengan apel). Ini digunakan dalam Drama Misteri atau Keajaiban Jerman abad pertengahan yang dipertunjukkan di depan Gereja selama Masa Adven dan pada Malam Natal.

Baca juga: Mahasiswa yang Tidak Bisa Mengatur Waktu Rentan Stres

Di Jerman, Pohon Natal pertama dihias dengan benda-benda yang bisa dimakan, seperti roti jahe dan apel berlapis emas.

Sementara itu, Pohon Natal pertama di Inggris didirikan oleh Ratu Charlotte, istri Raja George III dari Jerman.

5. Sinterklas atau Santa Claus

Sinterklas merupakan salah satu tokoh yang dicintai oleh anak-anak di hari Natal. Karakter Sinterklas digambarkan sebagai kakek berjanggut putih yang suka membagikan hadiah pada Hari Raya Natal.

Tradisi pemberian hadiah dari Sinterklas kemungkinan dimulai di Swedia. Ratusan tahun yang lalu ada tradisi di Swedia bahwa orang biasa mengetuk pintu teman atau tetangga dan kemudian meninggalkan hadiah kecil (biasanya terbuat dari jerami atau kayu) di tangga pintu.

Baca juga: Badan Bahasa Klaim Capaian Signifikan lewat 3 Program Utama Tahun 2022

Ada juga kisah St. Nicholas yang memberikan uang secara anonim kepada keluarga miskin.

Dalam perkembangan zaman, tradisi ini digunakan untuk membuat perayaan Natal semakin semarak di berbagai negara dengan caranya masing-masing.

Sebagai contoh, di Indonesia Sinterklas biasanya datang secara tiba-tiba ketika merayakan Natal dengan membawa banyak hadiah di dalam karung.

Kemudian Sinterklas melemparkan hadiah tersebut kepada anak-anak usia SD hingga SMP. Adapun hadiahnya berupa permen, makanan ringan, dan lain-lain. Dengan demikian, anak-anak akan gembira dan selalu menantikan kehadiran Sinterklas setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau