Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Penanganan Hipertensi dari Akademisi UM Surabaya

Kompas.com - 19/01/2023, 17:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Melakukan olahraga yang teratur khususnya berjalan kaki, jogging, bersepeda, berenang dan senam dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 5–10 mmHg.

Olahraga dapat dilakukan selama 30-60 menit sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Olahraga membantu meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam darah. Kadar HDL yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Baca juga: Calon Doktor UGM: Bayi Lahir Berat Rendah Berisiko Kena Diabetes dan Hipertensi

"Olahraga bagi pengidap hipertensi juga berfungsi untuk meningkatkan detak jantung dan pernapasan. Sehingga secara efisien dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah dalam tubuh," tutur dia.

3. Kurangi stres

Pada saat seseorang mengalami stres, hormon adrenalin akan dilepaskan dan kemudian akan meningkatkan tekanan darah melalui kontraksi pembuluh darah arteri (vasokontriksi) dan peningkatan denyut jantung.

Jika stres berlanjut, tekanan darah akan tetap tinggi sehingga orang tersebut akan mengalami hipertensi. Selain hormon adrenalin, hormon kortisol juga meningkat.

Akibatnya tubuh akan menyimpan banyak lemak, memicu peningkatan berat badan hingga menyebabkan hipertensi.

Adapun penderita hipertensi dapat mengendalikan stres dengan beberapa cara yakni teknik relaksasi, meditasi, yoga, atau kegiatan lain yang disukai.

4. Batasi natrium

Natrium banyak terkandung dalam garam. Asupan tinggi natrium dapat menyebabkan tubuh menahan air dengan tingkat melebihi ambang batas normal tubuh sehingga meningkatkan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah menjadi tinggi.

Mengurangi konsumsi garam natrium pada pasien hipertensi merupakan salah satu intervensi nutrisi yang dilakukan sebagai usaha untuk mengontrol tekanan darah.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Hipertensi, Info Kemendikbud Ristek

5. Batasi konsumsi alkohol dan tembakau

Sedang cara penanganan hipertensi yang terakhir ialah dengan membatasi konsumsi alkohol dan rokok.

Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang terkandung dalam tembakau terutama nikotin yang dapat merangsang saraf simpatis sehingga memicu kerja jantung lebih cepat.

Sementara konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga berdampak pada peningkatan kadar kortisol dalam darah, sehingga meningkatkan aktivitas Rennin-Angiotensin Aldesterol System (RAAS) dan menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com