Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Stres pada Anak dan Penyebabnya, Orangtua Jangan Sepelekan

Kompas.com - 20/01/2023, 16:39 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

Anak yang sedang stres juga bisa mengalami kesulitan tidur. Seperti orang dewasa, anak-anak atau remaja yang sedang stres biasanya sering terbangun pada tengah malam karena mimpi buruk dan tidur tidak nyenyak.

Sehingga ia akan kurang tidur dan kestabilan emosinya pun terganggu.

Baca juga: Terkenal Disiplin, Begini Cara Orangtua Jepang Mendidik Anak

6. Mengompol

Orangtua perlu hati-hati saat anak yang sebelumnya sudah berhenti mengompol lalu tiba-tiba kebiasaan ini kembali terulang.

Biasanya, kebiasaan yang dimiliki anak saat masih kecil akan terulang saat ia merasa stres.

Selain ngompol, kebiasaan lain yang mungkin kembali terulang saat anak sedang stres adalah menghisap jari atau mencari boneka kesayangannya.

7. Nafsu makan berubah

Nafsu makan anak bisa tiba-tiba menurun atau naik secara drastis karena stres.

Anak bisa saja mengatakan alasan bahwa makanannya tidak enak, bosan, atau tidak lapar saat nafsu makannya menurun.

Sebaliknya jika nafsu makannya naik, ia akan menjadi lebih cepat lapar dan sering ngemil padahal sebelumnya sudah makan.

Selain itu, saat stres ia juga bisa mual dan muntah. Hal ini biasanya disebabkan oleh pikiran maupun emosi yang terganggu.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Penyebab stres pada anak

Melansir laman Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada beberapa penyebab stres pada anak yang cukup umum terjadi.

"Penyebab stres pada anak bisa beragam, mulai dari rutinitas baru yang harus dihadapinya saat mulai bersekolah, bullying, tuntutan nilai akademis, hingga masalah keluarga di rumah. Stres pada anak tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja karena hal ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mentalnya," tulis laman yankes.kemkes.go.id

Berikut beberapa penyebab stres pada anak yang perlu diperhatikan orangtua:

1. Kurang waktu bermain

Aktivitas anak di sekolah bisa menyedot sebagian besar tenaganya. Meski sudah kelelahan, sebagian anak ada yang masih diminta untuk mengikuti pelajaran tambahan lewat les atau kursus setelah jam sekolah usai.

Niat orangtua mungkin baik bagi masa depan anak, tapi kesibukan ini bisa membuat anak tidak memiliki waktu untuk bersantai atau bermain.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

2. Paparan konten dewasa

Anak bisa saja terpapar konten atau informasi untuk orang dewasa, seperti berita yang menyeramkan, video kekerasan, atau bahkan pornografi. Paparan konten dewasa ini bisa berisiko membuat anak merasa tertekan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau