Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Seperti Ini Sejarah Sepak Bola Dunia

Kompas.com - 12/04/2023, 11:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sejarah sepak bola di Indonesia

Jika di Indonesia, sepak bola diperkenalkan pada awal abad ke-20 oleh pedagang-pedagang dari negeri Tiongkok.

Kemudian pada 1915 bermunculan klub-klub sepak bola yang digawangi oleh warga Tionghoa di Indonesia. Pada 1920, klub seperti UMS Jakarta dan Surabaya berhasil menjadi klub terhebat dalam persepakbolaan Hindia Belanda.

Baca juga: Siswa, Seperti Ini Servis Atas Bola Voli

Seiring perkembangan sepak bola di Indonesia, pada 1930, PSSI didirikan dengan tujuan menggunakan sepak bola sebagai alat untuk menyebarkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda dan menentang penjajahan Belanda.

Meskipun mengalami pasang surut dalam kualitas pemain, kompetisi, dan organisasi, sepak bola di Indonesia tetap populer dan terus berkembang.

Adapun beberapa pemain Indonesia di bawah naungan PSSI seperti Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw sempat bersaing dalam kompetisi internasional pada era sebelum 1970-an.

Dengan adanya PSSI itu, sepak bola Indonesia semakin berkembang. PSSI juga memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, seperti Perserikatan, Galatama, Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non-amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.

Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19, U-21, dan U-23).

Dengan demikian, sepak bola terus menjadi olahraga yang populer dan terus berkembang di Indonesia.

Baca juga: 5 Tips Berlatih Basket di Rumah bagi Siswa

Jadi itulah sejarah sepak bola dunia termasuk di Indonesia agar menjadi pengetahuan bagi siswa yang masih sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com