Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Anti-gemuk, Dosen UI Sarankan Lakukan Puasa 6 Hari

Kompas.com - 19/04/2023, 14:45 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Lalu, hal lain yang harus ditambah adalah protein yang bisa didapatkan dari tempe, tahu, telur, atau susu.

Selanjutnya, saat makan malam, dia menyarankan sebaiknya makan makanan sesuai dengan kaidah "Isi Piringku" yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Jadi dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat (diperoleh dari makanan pokok nasi, kentang atau ubi, singkong, mie atau roti.

Jangan lupa protein (diperoleh dari lauk pauk). Selain itu, yang harus dipenuhi lainnya oleh tubuh adalah minum, mulai dari berbuka puasa sampai dengan sahur dianjurkan untuk minum 7-8 gelas.

Di sisi lain, gorengan seperti bakwan, tahu isi, dan sejenisnya selalu menjadi menu favorit masyarakat Indonesia untuk berbuka puasa.

Nurul mengatakan, gorengan didominasi oleh tepung (karbohidrat) dan minyak (lemak), sebagai contoh adalah bakwan goreng yang dalam satu porsinya mengandung hampir setara dengan 7-8 sendok nasi.

"Biasanya berbuka dengan banyak makan gorengan, misalnya sehabis makan bakwan, kita makan tahu isi dan lainnya. Sehingga, kalorinya sudah sama dengan sepiring nasi, sayur, dan lauk pauk. Efeknya akan kenyang, karena secara kalori sudah memenuhi untuk sekali makan. Namun dari segi nutrisi, ini tidak seimbang karena sedikit sekali proteinnya. Apakah ada vitamin dan mineralnya? Ada, tetapi juga sangat sedikit," ungkap dr. Nurul.

Oleh sebab itu, jika seseorang sudah makan 2-3 gorengan lalu ditambah makan nasi beserta lauk pauknya, hal ini akan memengaruhi staminanya selama berpuasa.

Badan akan terasa lemas karena sudah merasa kenyang, tapi nutrisinya tidak terpenuhi.

Tidak hanya itu, massa ototnya akan turun, lebih mudah sakit, dan loyo. Selain itu, bagi sebagian orang yang menjaga berat badan menjadi lebih sulit untuk menurunkan berat badannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com