KOMPAS.com - Saat lebaran, hal yang paling dinantikan anak-anak ialah mendapat THR lebaran. Tetapi, anak perlu diajari bagaimana mengelola uang tersebut.
Tujuannya agar uang yang didapat tidak cepat habis atau justru untuk membeli sesuatu dengan boros.
Terkait hal itu, Dosen Ekonomi Syariah UM Surabaya Fatkur Huda membagikan tips bagi orangtua cara mengajari anak kelola THR lebaran dengan bijak agar tidak habis sia-sia.
Seperti apa tipsnya? Melansir laman UM Surabaya, Senin (24/4/2023), ini 4 tips yang dibagikan dosen UM Surabaya.
Baca juga: Guru Besar Unair Beri Tips Kelola THR Lebaran
1. Memahamkan akan kebutuhan dan keinginan
Cara yang perlu dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada anak tentang konsep kebutuhan dan keinginan. Hal ini untuk membantu anak agar dapat mengelola THR lebaran sebagaimana kebutuhan yang prioritas.
"Cara ini sudah dapat diajarkan kepada anak kita yang memasuki usia 4-6 tahun," ujar dia.
Tentu, anak sudah mulai dapat diajak berdiskusi tentang apa yang harus dibeli sebagai kebutuhan atau hanya sebagai sebuah keinginan saja. Contoh alokasi untuk kebutuhan sekolah mereka, yang sifatnya menunjang pembelajaran.
2. Mengajarkan pengelolaan keuangan yang produktif
Mendapat uang THR lebaran tentu akan menjadikan anak kita semakin konsumtif, sebab uang yang didapat dianggap sebagai sebuah bonus.
Bagi anak yang sudah memasuki usia sekolah dasar usia 7-12 tentu dapat diarahkan untuk belajar produktif dalam mengelola keuangan. Hal ini dimaksudkan agar uang yang diterima tidak habis dalam waktu sekejap.
Baca juga: Ini 7 Warisan Budaya Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia
Menurut Fatkur, anak di usia ini sudah dapat diarahkan untuk bisa membelanjakan uangnya ke arah yang produktif seperti menabung maupun investasi jangka pendek, maupun mengajak mereka untuk belajar berwirausaha.
3. Mengajarkan untuk berbelanja dengan bijak
Sedangkan memasuki usia sekolah menengah pertama (usia 13-15 tahun) maka perlu pendekatan yang lebih dewasa, anak seusia ini sudah memiliki pilihan yang akan dilakukan dalam setiap belanja.
Namun tentu perlu diingatkan lagi akan nilai kebutuhan dan keinginan, serta selanjutnya berikan ia kebebasan untuk mengelola uang lebaran miliknya dengan bijak.
Menurutnya, memberikan tambahan pengetahuan tentang cara kerja uang yang tidak sebatas sebagai alat tukar barang, tapi juga dapat sebagai alat investasi masa depan jangka panjang menjadi sangat penting.
Seperti investasi dana pendidikan dengan membuka rekening atas nama sendiri dan atau menginvestasikan dalam bentuk emas.
4. Ajarkan tentang kemandirian dalam mencari uang
Tentunya, anak dengan status sekolah menengah atas (rentang usia 16-18) masih menjadi anak kategori remaja atau belum dewasa yang tentu segala kebutuhannya masih menjadi tanggung jawab orang tua.
Tetapi sebagai media pembelajaran anak harus dipahamkan tentang cara mencari uang sendiri.
Baca juga: Seperti Ini Ciri-ciri Uang Asli, Info Ditjen Vokasi
"Tentu di usia ini tujuannya bukan untuk memenuhi kebutuhannya, melainkan agar anak mengerti akan kemandirian dalam mencari uang yang tentu tidak mudah sehingga bisa lebih berhemat dan berhati-hati dalam mengelola uang lebaran yang didapatkan," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.