Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Dulu? Akademisi UMM Jelaskan Hukumnya

Kompas.com - 26/04/2023, 19:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadan baru saja usai. Selama 30 hari, seluruh umat muslim berpuasa. 

Meski begitu, ada kondisi di mana perempuan, lansia, anak-anak ada yang boleh untuk tidak berpuasa. Sebagian, ada yang mengganti "utang puasa" Ramadhan di bulan Syawal.

Bagaimana hukumnya jika ingin mengganti puasa bertepatan dengan puasa Syawal? Terkait hal itu, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Luciana Anggraeni, memberikan penjelasannya.

Baca juga: Dosen UMM Sebut Puasa Punya Dampak ke Psikologis Manusia

Puasa Syawal ialah berpuasa selama enam hari selama bulan itu. Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, puasa sunnah di bulan syawal memiliki ganjaran yang besar. Puasa Ramadan yang diikuti puasa selama enam hari, dihitung seperti berpuasa penuh satu tahun.

Lalu, bagaimana dengan orang yang ingin menjalankan ibadah puasa Syawal namun masih memiliki hutang puasa Ramadan? Mana yang lebih utama dan didahulukan?

Menanggapi hal tersebut, Luci menyampaikan bahwasanya ada 3 tiga pandangan ulama untuk melakukan puasa sunnah ini.

Baca juga: Dosen UMM: Seperti Ini Manfaat Makanan Pedas dan Bahayanya

Pertama, yakni mengganti puasa Ramadan dulu, kemudian puasa syawal. Adapula yang membolehkan puasa syawal terlebih dahulu. Bahkan adapula gang menggabungkan niat keduanya.

“Akan tetapi alangkah baiknya membayar utang puasa Ramadan terlebih dahulu, karena hukumnya yang wajib. Lagipula amalan sunnah tidak akan diterima jika yang wajib saja belum ditunaikan,” sarannya, dilansir dari laman UMM.

Baca juga: Dosen UMM: 3 Hal yang Harus Diteliti Saat Beli Rumah

Jadi mengganti puasa Ramadan harus diutamakan karena sifatnya yang wajib. Apalagi, membayar utang puasa Ramadan memang dianjurkan secepatnya.

Karena jika terlalu lama menunda, dikhawatirkan yang bersangkutan akan lupa akan kewajiban tersebut hingga datang Ramadan berikutnya.

“Meskipun puasa syawal ini hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan oleh Nabi. Bagi orang orang yang tidak berhalangan, alangkah baiknya melakukan puasa syawal selama enam hari,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau