Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar IPB: Ini Cara Mengatur Pola Makan Usai Puasa Ramadhan

Kompas.com - 16/05/2023, 15:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber ipb.ac.id

KOMPAS.com - Usai puasa ramadhan, umat muslim tentu harus melakukan aktivitas seperti biasanya. Meski demikian, setelah puasa ramadhan tubuh juga butuh penyesuaian lagi.

Pola makan di bulan puasa akan berbeda dengan pola makan rutin. Untuk itu, Prof. Hardinsyah, Guru Besar Ilmu Gizi IPB University membagikan tips dalam mengatur pola makan yang ideal usai puasa ramadhan.

Menurut dia, puasa ramadhan harus dijadikan momentum untuk melakukan detoksifikasi tubuh.

"Masyarakat dapat menjadikan puasa sebagai patokan pola makan ideal secara spiritual dan gizi," ujarnya seperti dikutip dari laman IPB University, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: 5 Tips Jaga Pola Makan Pasca Ramadhan dari Pakar Unair

Ia menjelaskan cara mengatur pola makan sehat ini mirip dengan intermittent fasting. Makan dibatasi dari segi jumlah, jenis dan waktu.

Harapannya, menerapkan pola makan ideal ini dapat menurunkan lemak pada tubuh dan risiko diabetes.

Namun untuk mempertahankan pola makan ideal ini membutuhkan mindset dan tekad yang kuat. Setelah bulan puasa, ujiannya akan lebih serius untuk mengubah mindset.

"Biasakan diri dengan intermittent fasting dan mempraktikannya tanpa mengharapkan pahala," terangnya.

Dijelaskan, transisi pola makan ini dimulai dengan membiasakan diri sarapan untuk mencegah risiko kolesterol.

Kemudian melewatkan makan siang atau mengurangi porsinya. Selain itu, juga dengan membiasakan diri minum air putih sesuai kebutuhan tubuh dan olahraga di sore hari.

Baca juga: Webinar IPB: Ini Cara Mengubah Pola Makan Jadi Menu Gizi Seimbang

Nafsu untuk memakan makanan berlemak dan manis serta makanan instan juga harus dikurangi.

Kebiasaan ini bisa dilatih saat puasa Syawal, ketika masyarakat sering disuguhi oleh berbagai jenis makanan yang menggugah selera.

Sedangkan cara mencegah nafsu makan makanan tinggi lemak dan gula dapat ditekan dengan mengonsumsi buah-buahan segar.

Selain dapat mengisi kebutuhan energi, tentu kandungan nutrisinya baik karena kaya serat dan vitamin.

Tak hanya itu saja, jenis dan jumlah makanan juga harus diatur. Prof. Hardinsyah menyarankan untuk memperbanyak porsi protein dibandingkan karbohidrat.

Namun, tentu kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya pada anak-anak dan ibu hamil.

Kalau berat badan menurun menjadi berat badan normal maka harus dipertahankan, bila tidak ada kenaikan berat badan berarti sudah pas.

Baca juga: Pakar Gizi UB: Ini 4 Pola Makan Sehat Saat Lebaran

"Ketika setelah dua minggu kemudian terasa lingkar pinggang bertambah maka pola makan harus kembali disesuaikan," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau