Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Culinary Journey 2023", Dua Chef Qatar Nikmati Budaya Kuliner Medan, Papua, dan Bali

Kompas.com - 05/07/2023, 21:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Para chef dari Qatar juga melakukan perkenalan makanan tradisional Qatar di SMKN 1 Jayapura. Para siswa disuguhi Madrouba, bubur ayam tradisional Qatar yang kaya akan rempah-rempah seperti kunyit, cengkeh, kapulaga hijau, jinten yang dibuat Chef Noof.

Selain itu Chef Hassan menyajikan Ayam Mashkhuol, Nasi Basmati Rempah yang dimasak dengan cara slow cook dengan bahan utama kayu manis, kapulaga hijau, saffron, air mawar, ketumbar dan lainnya yang biasa disajikan dengan selada dan saus tomat istimewa. 

“Senang melihat antusiasme siswa-siswi SMKN 1 Jayapura. Kami berharap agar apa yang kami sajikan bisa memberikan inspirasi baru bagi mereka, para calon chef,” ujar Chef Noof.

Perjalanan para chef di Papua ini ditutup acara outdoor cooking di ekowisata burung Cendrawasih di Isyo Hills, Nimbokrang. Para chef akan bisa langsung melihat 28 spesies dari 30 spesies burung Cendrawasih yang ada di Indonesia.

Di kesempatan ini, Chef Hassan bersama dengan Chef Charles akan membuat hidangan manis dan gurih tradisional yang populer di Qatar, Balaleet yang merupakan pilihan sarapan yang populer.

Secara tradisional sajian khas Qatar ini terdiri dari bihun yang dimaniskan dengan gula, kapulaga hijau, air mawar, dan kunyit, dan disajikan dengan telur dadar di atasnya.

“Pada Culinary Journey ini, kami berusaha untuk menyajikan kayanya keanekaragaman hayati Indonesia. Di mulai di Papua, kami memperlihatkan sumber pangan lokal yang mempunyai biodiversitas flora tertinggi di dunia," jelas Santhi Serad, Koordinator Program untuk Iftar dan Culinary Journey.

Baca juga: Momen Libur Panjang, Berburu Kuliner di Bogor Food Festival

Sedangkan Medan, lanjut Santhi, dipilih sebagai representasi dari pertemuan berbagai budaya seperti Melayu, Tiongkok, India, Aceh, Minang, Jawa serta tradisional Batak.

"Lalu kami juga ingin mengangkat tradisi masak bersama (Mebat) untuk menyiapkan makan bersama sebagai cerminan ikatan bekerja sama atau gotong royong antara orang yang menjamu dan masyarakat lainnya di Bali melalui acara Megibung,” tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com