KOMPAS.com - Dulunya, sosiologi masih berupa ilmu yang jadi pemikiran para ilmuwan. Tentu ilmuwan memikirkan cara yang bisa dilakukan agar ilmu pengetahuan dapat mengakomodasi masyarakat.
Pada dasarnya, latar belakang yang akhirnya menjadi tujuan utama sosiologi bisa dibentuk adalah agar bisa mengetahui pola perilaku masyarakat sehingga mampu mewujudkan interaksi masyarakat yang berhasil.
Hal tersebut juga selaras dengan pengertian sosiologi yang mengatakan jika ilmunya mengatur tentang kehidupan masyarakat.
Adapun istilah sosiologi pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte, seorang filsafat dari Perancis.
Baca juga: Tertarik Kuliah Jurusan Sosiologi? 7 Prospek Kerja Ini Terbuka Lebar
Sosiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata socius berarti masyarakat dan logos berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Dilansir dari laman Repositori Kemendikbud Ristek, istilah sosiologi ini pertama kali diperkenalkan oleh Auguste Comte yang kemudian dikenal sebagai bapak sosiologi dunia.
Auguste Comte mengatakan jika sosiologi merupakan ilmu yang menggunakan masyarakat sebagai objeknya.
Sebenarnya, sebelum Auguste Comte menggagas tentang sosiologi, Ibnu Khaldun yang merupakan tokoh pemikir Islam telah memperkenalkan kajian tentang masyarakat sekitar tahun 1332.
Namun, memang kajian tentang sosiologi secara umum dan lengkap dibahas oleh Auguste Comte.
Bagi siswa SMA/sederajat yang belajar tentang sosiologi, berikut ini penjelasan mengenai sejarah perkembangan sosiologi.
Awal perkembangannya, sosiologi lahir akibat adanya gejolak sosial efek revolusi industri. Akibat revolusi tersebut banyak terjadi eksploitasi tenaga kerja dan urbanisasi yang sangat besar.
Hal ini tentunya menjadikan dunia menjadi bergejolak dan banyak konflik-konflik baru muncul.
Baca juga: Konsep Dasar Sosiologi Menurut Para Ahli, Siswa Sudah Paham?
Dari sinilah, peran ilmu pengetahuan dibutuhkan untuk memberikan pengamatan serta pengalaman kepada masyarakat yang kemudian dikemas dalam rancangan ilmu sosiologi.
Pada abad ke-19 muncul banyak sekali konflik di dunia yang mengakibatkan perubahan sosial terjadi secara besar-besaran.
Terlebih pada tahun 1798 terjadi revolusi industri di Prancis yang menimbulkan banyak kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.