KOMPAS.com - Mahasiswa baru (maba) yang kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) tentu ada yang berasal dari luar daerah, bahkan ada yang dari luar pulau Jawa.
Tentu, dengan cuaca dingin khas Kota Malang membuat maba harus bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Meski demikian, cuaca dingin di Malang yang terkenal dengan udara sejuk dan pemandangan indahnya, seringkali memberikan tantangan tersendiri bagi kesehatan para mahasiswa baru.
Terlebih bagi mereka yang berasal dari daerah yang memiliki cuaca hangat sepanjang tahun seperti kota-kota di pesisir pantai.
Baca juga: 5 Kebiasaan Jadi Penyebab Obesitas, Info Dosen UM Surabaya
Pergantian musim menjadi momen yang perlu diperhatikan dengan seksama, karena tubuh perlu menyesuaikan diri dengan suhu yang lebih rendah.
Dilansir dari laman resmi UM, Senin (21/8/2023) berikut ini beberapa tips penyesuaian kesehatan yang penting untuk diikuti saat cuaca dingin di Kota Malang dari dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM, dr. Farid Eka W.E.
Gunakan lapisan-lapisan pakaian yang dapat dengan mudah ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang dapat mengatur suhu seperti wol atau katun, serta lapisan luar yang tahan angin akan membantu menjaga tubuh tetap hangat dan kering.
Ketika cuaca dingin, tubuh cenderung memerlukan lebih banyak energi untuk menjaga suhu tubuh. Maka, konsumsilah makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
Para maba juga harus konsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan zinc untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca juga: Penyebab Fenomena Dingin di Musim Kemarau, Siswa Sudah Paham?
Meski suhu dingin dan tidak membuat haus, tetapi penting untuk tetap minum air yang cukup.
Udara dingin dapat menyebabkan penguapan yang lebih cepat dari kulit dan paru-paru, sehingga kita tetap memerlukan hidrasi yang memadai.
Tips berikutnya ialah tetap menjaga rutinitas olahraga. Sebab, olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme, sirkulasi darah, menjaga kebugaran fisik, dan meningkatkan mood.
Saat musim dingin seringkali juga merupakan musim flu dan penyakit pernapasan lainnya. Untuk itu, jaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur dan menggunakan hand sanitizer untuk mengurangi risiko penyebaran kuman.
Baca juga: Simak 6 Cara Mengatasi Culture Shock bagi Mahasiswa Baru
Ternyata, paparan sinar matahari masih bisa berdampak buruk pada kulit. Maka, gunakan pelindung matahari dengan SPF yang sesuai untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
Suhu dingin juga dapat membuat tubuh lebih cepat lelah, sehingga tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting.
Tidur yang baik akan membantu tubuh memulihkan diri dan menjaga daya tahan tubuh. Apalagi malam hari, jangan sampai kurang tidur dan malah begadang.
Karena cuaca dingin, maka kamu harus paham mengenai tanda-tanda kesehatan. Jika merasa tidak nyaman atau mengalami gejala seperti pilek, batuk, atau demam, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: Sani, Maba Unila, Bercita-cita Memajukan Pendidikan di Papua
Deteksi dini seperti ini akan membantu mencegah penyakit menjadi lebih parah lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.