Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Gen Z Kritik Pemerintah untuk Kurangi Konsumsi Batubara

Kompas.com - 21/09/2023, 18:00 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Generasi Milenial dan Gen Z Indonesia meminta pemerintah pusat untuk merevisi strategi bauran energi dengan mengurangi penggunaan sumber energi beremisi tinggi seperti Batubara, Gas Alam, dan Minyak Bumi.

Pesan ini disampaikan kepada Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, dalam acara Festival LIKE di Jakarta pada 16-18 September 2023.

Baca juga: Kisah Billy, Putra Papua Pertama yang Masuk Harvard hingga Jadi Lulusan Australia Berpengaruh

Billy menyambut baik aspirasi dari generasi muda Indonesia dan meresponsnya dengan positif. Menurut Billy, yang juga merupakan alumni Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Presiden Joko Widodo mendukung tekad Indonesia untuk berpartisipasi dalam upaya global mengurangi emisi karbon ke atmosfer.

“Saat ini, penggunaan energi di Indonesia sebanyak 86% masih bergantung kepada energi fosil yang merupakan kontributor emisi Gas Rumah Kaca terbesar. Hal ini sangatlah mengkhawatirkan sehingga membutuhkan peran generasi muda untuk mengembangkan sektor energi khususnya Energi Baru terbarukan (EBT),” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa penduduk Indonesia dalam kategori usia produktif memiliki peran penting untuk menjadi agen perubahan pada sektor energi.

“Data pada tahun 2022, 69 persen penduduk Indonesia memasuki kategori usia produktif dan orang-orang ini sangat penting untuk berperan aktif dalam mengembangkan dan menjadi agen perubahan di sektor energi,” ungkapnya.

Maka dari itu, Billy merasa aspirasi ini valid dan harus segera ditindaklanjuti. Terlebih, pria yang pernah bekerja di sektor energi selama sembilan tahun ini mengungkapkan bahwa energi terbarukan bisa berasal dari berbagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti matahari, angin, air, biomassa, geothermal, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mobil Hemat Energi ITS Juara 1 di SEM 2023, Bakal Maju di DWC India

Hal yang dapat dilakukan untuk jadi agen perubahan energi

Billy menjelaskan terdapat empat hal yang dapat dilakukan oleh generasi muda Indonesia untuk menjadi agen perubahan energi terbarukan.

Pertama, mengubah gaya hidup dengan mengadopsi kebiasaan konsumsi energi yang bijak, seperti mematikan lampu ketika tidak digunakan, memilih transportasi umum, dan menggunakan air dengan hemat.

Baca juga: Kembangkan Energi Berkelanjutan, Universitas Pertamina Gandeng Kampus Jepang

Kedua, memajukan riset, mendukung startup, memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), serta mendorong digitalisasi untuk membantu pemerintah menghasilkan inovasi dan solusi dalam bidang energi terbarukan.

Ketiga, saling mendukung dalam upaya menyosialisasikan dan mengadvokasi penggunaan sumber energi terbarukan, sehingga masyarakat semakin menyadari pentingnya berkolaborasi dalam beralih ke energi terbarukan.

Terakhir, berperan aktif dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah atau bahkan menjadi bagian dari pemerintahan untuk mengembangkan sektor energi hijau, sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mengurangi dampak lingkungan.

Baca juga: Universitas Brawijaya Raih Juara di Kompetisi Mobil Hemat Energi

Selain itu, dia juga menekankan betapa pentingnya kolaborasi semua pihak, seperti pemerintah pusat dan daerah, komunitas lingkungan, perusahaan swasta, akademisi serta media massa dalam upaya mengurangi dampak buruk perubahan iklim.

“Dalam Kesatuan Republik Indonesia ini, kita harus berkolaborasi atau gotong royong untuk terus menggencarkan program energi hijau di Indonesia karena akan mempermudah, memperingan dan mempercepat pencapaian terbentuknya energi hijau dan mengurangi penggunaan energi fosil,” ucap Duta SDGs Indonesia itu.

Baca juga: Billy Mambrasar: Belajar Online Bisa Tekan Angka Putus Sekolah

Billy berencana untuk menyampaikan aspirasi generasi muda ini dalam audiensi dengan Dewan Energi Nasional dan Komisi VII DPR RI . Sebagai penutup, Billy juga memberikan pujian untuk Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang telah berinisiatif menyelenggarakan acara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau