Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Manusia Purba di Indonesia, Info bagi Siswa Kelas X

Kompas.com - 25/09/2023, 09:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Siswa kelas X yang sedang belajar sejarah manusia purba, ini informasi mengenai jenis manusia purba di Indonesia.

Ternyata, di Indonesia juga banyak ditemukan fosil dari manusia purba yang hidup jutaan tahun yang lalu.

Dilansir dari laman SMAN 13 Semarang, ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Apa saja jenis manusia purba tersebut?

Baca juga: Peralatan Manusia Purba dari Pacitan hingga Flores

Jenis manusia purba di Indonesia

Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus merupakan manusia purba tertua di Indonesia. Diperkirakan Meganthropus Paleojavanicus sudah ada sejak 1,9 juta tahun yang lalu di wilayah Jawa.

Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo oleh G.H.R. von Koenigswald, seorang paleoantropologi dari Belanda pada tahun 1941.

Fosil yang ditemukan adalah fragmen rahang bawah sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri dan gigi lepas.

Penamaan “Meganthropsu Paleojavanicus” berasal dari mega yang berarti besar, anthropus yang berarti manusia, paleo berarti tua, dan javanicus yang berarti dari Jawa.

Ciri–ciri Meganthropus Paleojavanicus:

  • Tulang pipi tebal
  • Kening yang menonjol
  • Tidak mempunyai dagu
  • Memiliki geraham yang besar
  • Bentuk wajah yang diduga besar
  • Rahang bawah tegap
  • Bentuk gigi homonim
  • Memakan tumbuh-tumbuhan
  • Memiliki otot kunyah yang kuat
  • Kepala bagian belakang sangat menonjol
  • Volume otak 900cc
  • Tinggi sekitar 2,5 meter

Pithecanthropus Mojokertensis

Sedangkan Pithecanthropus Mojokertensis dapat diartikan sebagai manusia kera dari Mojokerto. Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald pada 1936 di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.

Temuan fosil berupa fosil tengkorak anak–anak, atap tengkorak, rahang atas, rahang bawah dan gigi lepas.

Baca juga: Siswa, Yuk Mengenal 5 Klaster di Situs Manusia Purba Sangiran

Diperkirakan Pithecanthropus Mojokertensis hidup pada 30.000 hingga jutaan tahun yang lalu.

Ciri–ciri Pithecanthropus Mojokertensis:

  • Tulang pipi dan alat pengunyah kuat
  • Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis
  • Muka menonjol ke depan
  • Tulang kepala belakang terlihat menonjol
  • Berbadan tegap
  • Tinggi badan antara 165-180 cm
  • Otot-otot tengkuk kukuh
  • Volume otak antara 650-1.000 cc

Pithecanthropus Erectus

Manusia purba Pithecanthropus Erectus ditemukan di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada 1891 oleh Eugene Dubois. Fragmen yang ditemukan adalah rahang pendek dan sebagian geraham manusia.

Diperkirakan manusia purba ini hidup antara 700.000 hingga satu juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sebesar 900 cc.

Eugene Dubois menyatakan bahwa Pithecanthropus Erectus adalah missing link mata rantai perkembangan kera dan manusia. Hal ini kemudian memunculkan beragam kontroversi.

Ciri–ciri Pithecanthropus Erectus:

  • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
  • Volume otak berkisar antara 750-1350 cc
  • Bentuk tubuh dan anggota badan tetap
  • Alat pengunyah sangat kuatBentuk geraham kuat dengan rahang yang kuat
  • Tonjolan kening tebal
  • Hidung tebal
  • Bagian belakang kepala menonjol

Baca juga: Manusia Purba di Indonesia, Siswa Yuk Belajar

Homo Wajakensis

Manusia purba Homo Wajakensis ditemukan pertama kali oleh B.D. van Rietschoten pada 1889 di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.

Fosil yang ditemukan yaitu tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Eugene Dubois dilokasi yang sama pada tahun berikutnya.

Fragmen fosil yang ditemukan yaitu tengkorak, rahang atas dan bawah, tulang paha, dan tulang kering. Homo Wajakensis diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Ciri–ciri Homo Wajakensis:

  • Ukuran tengkoraknya sedang dan agak lonjong
  • Muka datar dan lebar
  • Akar hidungnya lebar dan bagian mulutnya menonjol sedikit
  • Dahinya sediki miring dan di atas matanya ada busur kening nyata
  • Volume otak sekitar 1.630 cc
  • Tingginya sekitar 173 cm

Homo Soloensis

Homo Soloensis merupakan manusia purba yang paling maju dibandingkan dengan manusia purba yang lain.

Homo Soloensis ditemukan oleh Oppenorth, von Koenigswald dan ter Haar pada 1931 hingga 1933 di Ngandong, Bengawan Solo dan Sambungmacan, Sragen.

Fragmen yang ditemukan adalah 14 tengkorak, 2 tulang kering dan tulang panggul. Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 117 hingga 108 ribu tahun yang lalu.

Baca juga: Situs Manusia Purba Sangiran, Siswa Yuk Belajar

Ciri-ciri Homo Soloensis:

  • Volume otak cukup besar mulai dari 1.013-1.251 cc
  • Tinggi badan berkisar antara 130-210 cm
  • Berat badan antara 30-150 kg
  • Bagian belakang tengkorak telah membulat dan tinggi
  • Otot-otot pada bagian tengkuk mulai mengalami reduksi
  • Alat pengunyah menyusut sehingga gigi dan tulang rahang menjadi kecil
  • Wajah dan hidungnya lebar
  • Dahi dan mulut masih menonjol, namun tidak seperti Pithecanthropus Diperkirakan bisa berjalan dan berdiri sempurna

Homo Floresiensis

Adapun Homo Floresiensis ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood bersama tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada September 2003 di Gua Liang Bua, Flore.

Penemuan fosil pada penelitian ini adalah tengkorak manusia berukuran mungil. Diperkirakan ukuran tubuh dari Homo Floresiensis tidak lebih besar dari anak usia lima tahun.

Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 18.000 tahun yang lalu bersama gajah pigmi (gajah kerdil) dan kadal–kadal raksasa (komodo).

Baca juga: Siswa, Yuk Mengenal Situs Manusia Purba Sangiran

Ciri–ciri Homo Floresiensis:

  • Tengkorak berukuran kecil dan memanjang
  • Bagian dahi tidak menonjol dan sempit
  • Volume otak 380 cc
  • Tinggi badan sekitar 100 cm
  • Beratnya sekiar 30 kg
  • Berjalan tegak dan tidak memiliki dagu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com