Hal ini sangat berbanding terbalik dengan anak-anak di wilayah lain yang lebih mudah dalam mengakses pendidikan.
Kondisi tersebut membuat banyak pihak merasa prihatin. Jeni Karay, influencer Papua misalnya. Ia ikut memberikan pendapatnya terkait hal ini.
"Saya rasa masyarakat perlu kolaborasi dan bergandengan tangan untuk menjawab permasalahan ini," kata Jeni.
Baca juga: Jeni Karay: Kalau Orang Hebat Papua Tidak Kembali, Bagaimana Tanah Ini Bisa Maju?
Dalam konferensi pers, turut hadir Asteria Aritonang selaku resources development and communication director WVI. Ia mengatakan bahwa wahana visi ingin membantu anak-anak di Wamena melalui program Childhood Hope.
"Program ini baru diadakan tahun ini dan berfokus untuk anak di Wamena dan Asmat," ujar Asteria.
Wahana visi juga mengajak masyarakat untuk ikut serta memberikan bantuan melalui donasi.
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk akses pendidikan, rumah baca, akses makanan bergizi, dan perlindungan terhadap anak di sana.
"Masyarakat bisa melakukan donasi secara sukarela, kami tidak mematok besaran donasinya. Kemudian, tidak ada kewajiban untuk donasi setiap bulan," ujar Asteria.
Hal ini membuktikan bahwa setiap bantuan yang kita berikan baik sedikit atau banyak tetap berarti untuk anak-anak yang ada di Wamena.
Harapannya agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak. Selain itu, kedepannya lebih banyak program serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya