5 Tips Hemat untuk Mahasiswa Perantauan di Luar Negeri

Kompas.com - 19/08/2016, 12:25 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com
– Keterampilan mengatur keuangan terkadang luput diperhatikan oleh mahasiswa yang punya rencana belajar ke luar negeri. Padahal, hal ini perlu agar mereka tidak kehabisan uang sebelum kiriman orangtua atau beasiswa datang.

Bukan rahasia bahwa bertahan hidup di negeri orang terbilang jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan merantau ke kota tetangga. Kurs rupiah yang biasanya lebih murah dan perbedaan gaya hidup sering kali membuat mahasiswa rantau tak bisa hidup bermewah-mewah.

Namun, bukan berarti juga pelajar "dipaksa" untuk hidup sengsara karena harus berhemat. Jangan takut kehabisan uang saat menjadi mahasiswa perantauan di luar negeri.

Anda dijamin tidak akan bangkrut asal tidak malas dan mau berhemat. Ini lima tips yang bisa disimak agar belajar di luar negeri tak perlu "bangkrut" pada pertengahan bulan:

Mengatur dana

Benjamin Franklin, Bapak Pendiri Amerika Serikat (AS), pernah mengatakan, "Hati-hati dengan pengeluaran kecil. Kebocoran ringan justru mampu menenggelamkan kapal besar."

Tanpa sadar, mahasiswa rantau kerap jadi boros karena tergoda membeli jajanan lokal atau pernak-pernik pakaian sesuai musim.

Untuk menyiasatinya, pelajar dapat memisahkan dua jenis pengeluaran, yaitu kebutuhan tetap dan tidak tetap.

Biaya tempat tinggal dan makan bisa dimasukkan pada kebutuhan tetap, sedangkan kebutuhan tidak pasti boleh diisi dengan budget hiburan atau kebutuhan lainnya setiap bulan.

THINKSTOCKPHOTOS Sebaiknya mahasiswa rantauan memiliki buku khusus untuk mencatat pengeluaran dan pendapatan.

Mahasiswa pun hendaknya mencatat setiap pemasukan, baik uang bulanan kiriman orang tua, beasiswa, atau upah kerja sambilan, agar tidak hilang begitu saja. Pastikan bahwa kebutuhan tetap terpenuhi lebih dahulu.

Jika memungkinkan, mahasiswa boleh saja mencatat pengeluaran setiap harinya. Kebiasaan ini untuk mendeteksi kecenderungan boros yang kadang dilakukan tanpa sadar.

Mahasiswa juga jangan malu untuk berbelanja kebutuhan di toko barang bekas, seperti Goodwill di AS.

Selain itu, pelajar juga bisa membeli produk asli buatan supermarket untuk kebutuhan sehari-hari yang biasanya lebih murah.

Tinggal dekat kampus

Salah satu hal pertama yang harus dipersiapkan calon mahasiswa sebelum semester pertama dimulai adalah tempat tinggal. Mahasiswa disarankan mencari tempat tinggal terdekat dari kampus untuk mengurangi ongkos perjalanan.

Anda bisa memilih asrama yang umumnya dapat disewa lebih murah atau kontrakan di sekitar universitas. Dengan begitu, perjalanan ke kampus mungkin untuk ditempuh dengan bersepeda atau berjalan kaki.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau