KOMPAS.com - SD Tarakanita 5 Jakarta menggelar drama musikal di Ciputra Artpreneur, Jakarta (9/6/2018). Drama musikal ini melibatkan tidak kurang dari 170 siswa dari kelas 1 hingga 6.
Menariknya, mereka mengangkat kisah "Oliver Twist" karya Charles Dickens. Sebuah kisah 'kelam' tentang anak yatim piatu yang tinggal di tengah kerasnya dunia gangster di pinggiran kota London dengan latar belakang awal Revolusi Industri di Inggris tahun 1837-an.
Mengapa cerita ini yang kemudian diangkat dan bukan cerita-cerita puteri dan pangeran negeri dongeng?
"Karena hidup tidak semulus itu. Tidak semudah itu," jelas Linda Patimasang penggagas acara sekaligus koreografer pementasan ini.
"Nantinya, ketika mereka bertumbuh, anak-anak akan dihadapkan pada berbagai kecurangan, akal bulus, dan kemunafikan. Kalau mereka tidak punya karakter, keyakinan diri dan tidak memiliki nilai hidup maka mereka bisa terjerumus ke dalamnya," tutur Linda saat dihubungi Kompas.com.
Itulah sebabnya kenapa kami setuju ketika penulis naskah menawarkan cerita "Oliver Twist", tambahnya. Menurut Linda, pesan cerita ini sangat relevan untuk "kids zaman now".
Baca juga: Menjadikan Sekolah Rumah Kedua Siswa dan Orangtua
Dunia anak-anak, menurutnya, sudah cukup gegap gempita. "Jangan sampai kami pun berkontribusi menjadikan mereka seperti 'Guci Cina'. Kesenggol dikit, baper (bawa perasaan)," lanjutnya.
Oliver dalam cerita ini tampil sebagai anak yang kuat meski lingkungan memperlakukannya tidak adil. Dia tumbuh menjadi anak yang berkarakter dan penuh kasih meski hidup dan bertumbuh di sarang kriminal.
Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan karya sastra klasik dunia pada anak-anak, tambahnya.
Hal senada disampaikan pula oleh Kepala Sekolah SD Tarakanita 5 Paula Ruliyati Puji Lestari.
"Melalui drama musikal ini nilai-nilai ke-Tarakanita-an yg yang kami sebut dengan Cc5+ sungguh dapat dikembangkan, antara lain nilai compassion. Celebration, competence, conviction, creativy dan comunity. Apalagi cerita Oliver Twist sarat dengan nilai-nilai dan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Tarakanita-an," tutur Ruli.
Ruli menjelaskan, tahun ini acara penutupan tahun ajaran memang sedikit berbeda dibandingkan tahun lalu yang diadakan dengan acara pentas seni.
Tahun ini SD Tarakanita 5 menutup rangkaian proses pembelajaran satu tahun dengan menampilkan drama musikal. Pertunjukan ini mengemas cerita dengan menggabungkan beberapa bidang seni ekstrakurikuler sekolah yaitu seni vokal, seni musik dan seni tari.
Baca juga: Perayaan Kelulusan Perayaan Kekuatan Cinta
Melalui drama musikal ini, lebih banyak siswa yang bisa terlibat ambil bagian di dalamnya, termasuk para guru.
Ada kolaborasi dan pembelajaran bersama antara siswa dan guru. Hal ini memberikan motivasi dan kebanggaan tersendiri bagi para siswa.