Pendidikan "Online" Indonesia Diharap Mampu Berevolusi, Seperti Apa?

Kompas.com - 04/09/2018, 18:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di Indonesia saat ini masih berada pada angka 32,5%. 

Jika dibandingkan negara maju seperti Korea Selatan cukup jauh tertinggal, karena Korea Selatan APK Pendidikan Tinggi sudah di angka 92%.

Menristekdikti mengatakan mengingat wilayah Indonesia sangat luas maka salah solusi Kemenristekdikti untuk meningkatkan APK Pendidikan Tinggi di Indonesia adalah dengan Pendidikan Jarak jauh (PJJ).

1. Evolusi UT hadapi Industri 4.0

“Dalam hal membangun kualitas sumber daya manusia di Indonesia, dapat dilakukan pendidikan melalui jarak jauh. Seperti dilakukan oleh Universitas Terbuka (UT) yang dapat menjangkau banyak wilayah, baik di dalam, maupun di luar negeri melalui program belajar jarak jauhnya,” ujar Nasir saat sambutan acara Dies Natalis UT ke-34 di gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, Selasa (4/9/2018).

Menristekdikti menambahkan saat ini dunia telah berada pada era Revolusi Industri 4.0, oleh karena itu sistem pendidikan tinggi termasuk pendidikan jarak jauh (PJJ) harus mampu beradaptasi dengan merancang terobosan dan program seirama perkembangan zaman.

Baca juga: T-PERPUS dan Upaya Meningkatkan Literasi Baik Generasi Milenial

 

Sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) selama ini dijalani UT harus juga dapat berevolusi dan mendapat sentuhan perkembangan teknologi 4.0 agar mampu menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi.

2. Mengharapkan pertumbuhan 35%

Menristekdikti menyampaikan di era revolusi industri 4.0 ada pergeseran luar biasa. Saat ini produk apapun dapat terintegerasi ‘digital’, fisik, dan 'human'-nya. Hal ini dapat dimanfaatkan di bidang PJJ.

“Saya membayangkan nantinya orang yang sedang berlayar di berbagai belahan dunia bisa berkuliah dengan hanya membawa handphone”, kata Menristek seperti dikutip dari laman resmi Kemenristekdikti.

Dalam acara Dies Natalis UT ke-34 bertajuk “Merajut Nusa, Membangun Bangsa”, Nasir memberikan penghargaan kepada UT atas kerja keras dan kerjasama dalam melaksanakan tugas dan tridharma perguruan tinggi. Selain itu apresiasi juga diberikan kepada UT karena menjadi pelopor program perkuliahan jarak jauh.

“UT dapat menjadi salah satu pilihan untuk mendidik bangsa indonesia menjadi lebih baik. Harapan saya APK Pendidikan Tinggi Indonesia tahun 2019 bisa tumbuh mencapai 35%," harap Menristekdikti.

3. Peningkatan kualitas pendidikan di daerah pinggir

Sementara itu, Rektor UT Ojat Darojat, sambutan menyampaikan UT diberi mandat sesuai SK Presiden untuk memberikan layanan akses perguruan tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat.

Hal tersebut sejalan dengan Program Nawacita ke 5, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia di Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan, terutama di daerah pinggiran.

“Kepentingan UT adalah untuk membangun kualitas SDM, bukan hanya di perkotaan, tapi juga ke wilayah provinsi dari Sabang sampai Merauke”, tutur Ojat. “UT siap mendukung program Kemenristekdikti serta membantu perguruan tinggi lain agar memiliki kapasitas dalam pembelajaran jarak jauh”, tutup Rektor UT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau