Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Indonesia Masuk Peringkat 2 ASEAN

Kompas.com - 02/11/2018, 20:42 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir dalam acara ISE yang digelar 1-4 November 2018 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Serpong menyampaikan program pemerintah melalui Nawa Cita ke-6 memberikan tekanan khusus kepada penguatan daya saing.

Dalam meningkatkan daya saing, diperlukan kemampuan nasional untuk menyelesaikan masalah kebutuhan dasar, efisiensi ekonomi, dan inovasi.

“Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menerjemahkan misi itu ke dalam penyatuan komponen kegiatan riset, teknologi dan pendidikan tinggi, baik yang dikelola oleh Pemerintah maupun oleh swasta, agar melahirkan riset yang menjadi awal bergeraknya inovasi, untuk kemudian disiapkan lembaga dan sumberdayanya untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing,” ujar Menristekdikti.

Penelitian naik peringkat 

Menteri Nasir menjelaskan riset yang selama ini dilakukan sebelum pemerintahan Presiden Jokowi selalu berada di ranking 4 di ASEAN dibawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Saat itu Indonesia ada 5.250 riset dipublikasi di internasional, sementara Thailand 9.500, Singapura 18.000, dan Malaysia 28.000.

Baca juga: Presiden Jokowi: Penggunaan Teknologi Perlu Dibarengi Moral Tinggi

Sesuai kebijakan dan arahan presiden riset-riset harus disederhanakan dalam pertanggungjawaban dan dihilirisasi pada Industri.

“Saat ini per tanggal 21 Oktober 2018 Riset Indonesia berada di ranking 2 ASEAN dengan jumlah riset sebanyak 22.222, Malaysia 24.045, Singapura 17.600, dan Thailand 13.200.

"Saat ini sudah masuk 965 inovasi yang masuk industri baik industri kecil, menengah maupun besar,” tutur Nasir.

Merayakan inovasi dan sains

Sementara itu, dilansir dari laman Kemenristekdikti, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan ISE 2018 adalah event menampilkan hasil riset karya anak bangsa sebagai kontribusi terhadap perkembangan iptek dan arah ilmu pengetahuan di Indonesia.

“Tema ISE Tahun 2018 adalah Celebrating Science and Innovation dengan tujuan untuk mengomunikasikan atau memasyarakatkan apa yang telah dilakukan peneliti Indonesia dalam bidang riset dan manfaatnya bagi masyarakat luas,” ujar, Handoko.

Handoko menjelaskan bahwa ISE diharapkan mampu menyebarluaskan hasil-hasil riset karya anak bangsa sehingga, hasil-hasil riset terimplementasikan secara nyata.

“Kami berharap hasil-hasil riset yang ditampikan di ISE dapat dimanfaatkan dalam pembuatan landasan kebijakan pemerintah sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia,” tegas Handoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
Edu
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
Edu
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Edu
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Edu
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Edu
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan 'Fresh Graduate', Tanpa Batas Usia
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan "Fresh Graduate", Tanpa Batas Usia
Edu
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa 'Double Degree'
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa "Double Degree"
Edu
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Edu
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau