Tim ITB Raih Prestasi Ajang "Industrial Challenge 2019"

Kompas.com - 18/04/2019, 22:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi meraih juara 2 ajang "Industrial Challenge (INCHALL) 2019" yang diadakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tanggal 12–16 April 2019 dengan tema “Lean Manufacturing to Achieve Cost Efficiency” yang berskala internasional.

Tim ITB terdiri atas mahasiswa jurusan Manajemen Rekayasa Industri, Tubagus Yasser Muhammad, Faisal Rahmat Nuryanto, dan M Naufal F Sahab.

Lomba yang digelar oleh Teknik Industri ITS ini merupakan kompetisi tahunan dibidang keilmuan Teknik Industri. Pada kompetisi ini, tim diseleksi mulai dari tahap penyisihan secara online, semifinal, dan final yang sangat ketat.

Masalah nyata industri

Saat berada pada tahap semifinal, mereka ditantang menyelesaikan kompetisi dengan metode pos yang mewakili setiap laboratorium yang ada di Teknik Industri ITS. 

“Ada salah satu challenge (pada tahap semifinal yaitu) praktik merancang piston secara cepat, paling itu (yang susah) karena kita belum pernah menyentuh alat-alatnya sebelumnya,” ujar Sahab seperti dikutip dari laman resmi ITB.

Baca juga: Sepatu Etnik-Elektrik Antar SMA 4 Denpasar Juara Bisnis Asia Pasifik

Sahab juga menjelaskan, pada tahap final mereka ditantang memecahkan permasalahan nyata terkait salah satu perusahaan besar nasional tentang penerapan Lean Manufacturing mengenai permasalahan efisiensi waktu dan biaya dalam proses produksi.

Dengan penerapan ilmu yang diajarkan di jurusan Manajemen Rekayasa Industri, tim berhasil memecahkan permasalahan dan diterima dengan baik. “Kita benar-benar tidak menyangka (bisa) sampai sejauh ini,” tambah Sahab dengan gembira.

Jurusan non-teknik industri

Di ITB sendiri, Manajemen Rekayasa Industri (MRI) merupakan jurusan tergolong baru dan merupakan pecahan jurusan Teknik Industri.

Tentunya hal ini menjadi unik sebab tim yang bernamakan True Saji ini menjadi satu-satunya tim yang mengikuti kompetisi ini berasal dari jurusan non-teknik industri. “Solusi permasalahan (saat final) kita juga beda (dari finalis lain) karena kita menggunakan pendekatan dari keilmuan MRI yang tidak dipelajari di jurusan Teknik Industri,”  penjelasan Faisal salah satu anggota tim.

Banyak pembelajaran yang didapat oleh tim salah satunya adalah berani untuk tampil beda. “Kita dari awal memang sudah beda, pas diawal kita disuruh membuat video pengenalan tim, kita bikinnya beda dari yang lain. Itu yang membuat kita diingat oleh orang-orang,” pungkas Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau