Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar di Rumah, Siswa Disabilitas Buat Masker Kain untuk Disumbangkan

Kompas.com - 07/04/2020, 14:28 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah siswa-siswa berkebutuhan khusus di Jakarta membuat masker kain untuk disumbangkan kepada tenaga non medis. Kegiatan pembuatan masker kain ini dilaksanakan memanfaatkan kegiatan belajar di rumah di masa krisis wabah pandemi virus corona.

"Guru-guru dan siswa-siswi SMALB B (SMA Luar Biasa untuk Tuli) ikut turun tangan melawan Covid-19, dengan cara berkontribusi menjahit Masker Kain APD yang akan didonasikan kepada tenaga non-medis di garda depan, seperti petugas administrasi, kebersihan dan keamanan di Puskesmas atau Rumah Sakit," kata Direktur Eksekutif Yayasan Helping Hands Wendy Kusumowidagdo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Inisiatif Menjahit Masker Kain APD oleh Yayasan Helping Hands yang memiliki misi mempromosikan nilai-nilai inklusivitas terhadap Disabilitas melalui program-program pengembangan karakter yang kolaboratif dan partisipatif.

Wendy mengatakan kegiatan Menjahit Masker Kain APD diikuti oleh 3 SLB di Jakarta dengan 35 relawan penjahit yang terdiri dari para guru dan siswa-siswinya.

"70 persen dari kurikulum sekolah SLB adalah kejuruan dan keterampilan, yang artinya para siswa dan guru memang telah memiliki modal besar untuk dapat berkontribusi dan berkarya di bidang ini. Yayasan Helping Hands menggalang dana yang diperuntukkan bagi bahan-bahan kain, mesin jahit portable, dan biaya logistik," ujar Wendy.

Baca juga: Pusat Studi Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya Raih Penghargaan Internasional

Menurut Wendy, kegiatan Menjahit Masker Kain APD difokuskan di wilayah Jabodetabek. Ke depan, pihaknya juga akan menggerakkan anak-anak muda Alumni Yayasan Helping Hands di beberapa daerah di dalam dan luar pulau Jawa untuk terlibat dalam melawan Covid-19 di daerah masing-masing.

"Alasan dimulainya gerakan ini adalah untuk Memberdayakan keterampilan dan kemampuan para siswa siswi tuna rungu SLB B semasa #BelajarDiRumah melalui aktivitas menjahit masker kain, lalu menghubungkan mereka kepada dampak positif guna membantu mereka yang di garda depan,” kata Wendy.

Masker kain yang dibuat oleh siswa disabilitas di Jakarta.Dok. Yayasan Helping Hands Masker kain yang dibuat oleh siswa disabilitas di Jakarta.

Salah seorang siswa, M Pramadhafa Naufan, kelas 10 SLB Santi Rama mengatakan alasan ingin bergabung dalam gerakan ini adalah “Karena saya ingin membantu orang lain supaya tetap sehat dengan memakai masker.”

Ibu Leli Purba, salah satu guru dari SLBN 06 Jakarta mengatakan “Saya ingin berbagi dari sedikit talenta yang Tuhan beri, dan semoga bermanfaat untuk orang-orang yang membutuhkan."

Baca juga: Orangtua, Berikut 5 Kunci Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus

Wendy mengatakan masyarakat bisa ikut turut berpartisipasi untuk mendukung kegiatan Menjahit Masker Kain APB. Masyarakat bisa mendonasikan uang dan menyumbangkan kain sebagai bahan baku masker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau