Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Farmasi UGM Edukasi Tanaman Obat pada Masyarakat Borobudur

Kompas.com - 26/11/2020, 04:55 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Meski dalam masa pandemi Covid-19, mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tetap mengadakan pengabdian masyarakat.

Melansir laman Farmasi UGM, Rabu (25/11/2020), kegiatan kembali digelar di desa binaan Fakultas Farmasi UGM sejak tahun 2018 yakni Desa Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pada kegiatan pertama 21 November 2020 oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UGM yang diketuai oleh Dr. apt. Nunung Yuniarti, M.Si. bersama mahasiswa PSPA.

Kegiatan ini berupa penyaluran bantuan alat pelindung diri (APD) berupa masker kain, gloves, thermo gun dan hand sanitizer kepada Kelurahan Wanurejo.

Baca juga: Rektor UGM: Ini 4 Hal Kontribusi Filsafat Bangun Tata Dunia Baru

Penyerahan bantuan APD ini diharapkan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di Desa Wanurejo, Borobudur.

Edukasi tanaman obat

Untuk kegiatan kedua 22 November 2020, di bawah komando Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Farmasi UGM Dr. R.R. Endang Lukitaningsih, M.Si, Apt.

Adapun diadakan penyampaian materi edukasi tanaman obat dan pelatihan pengolahan tanaman obat melalui pembuatan simplisia.

Narasumber dalam pelatihan ini adalah Dosen Fakultas Farmasi UGM yaitu Dr. Djoko Santosa, M.Si., ahli dalam bidang farmakognosi, dan Dr. apt. Ika Puspita Sari, M.Si., ahli dalam bidang farmakologi dan farmasi klinis.

Selanjutnya, dilakukan pembinaan Herba Center oleh Dr. apt. Nunung Yuniarti, M.Si. Bentuk pembinaan yang dilakukan adalah edukasi jenis-jenis tanaman obat yang berfungsi membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Kegiatan berikutnya adalah pemberian etiket (papan nama) tanaman obat yang ada di demplot Toga Wanurejo dan mendata semua tanamannya.

Pelatihan dan pembinaan ini bertujuan agar masyarakat setempat dapat memanfaatkan secara benar tanaman herbal yang sudah ditanam di demplot Toga.

Selain itu, di masa pandemi ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tanaman tersebut untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Buat hand sanitizer mandiri

Tak hanya itu saja, Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UGM juga mengadakan pelatihan pembuatan hand sanitizer yang sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).

Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat Desa Wanurejo dapat secara mandiri membuat hand sanitizer untuk mencukupi kebutuhan hand sanitizer di Desa Wanurejo dengan biaya yang lebih terjangkau karena masyarakat dapat membeli bahan dan meraciknya sendiri.

Dikarenakan di era new normal, syarat sebuah tempat wisata diperbolehkan melakukan pelayanan adalah apabila tempat wisata tersebut menerapkan protokol kesehatan sehingga hand sanitizer banyak diperlukan untuk memenuhi prasyarat tersebut.

Baca juga: Akademisi UGM: Libur Panjang, Pelaku Wisata Harus Edukasikan Ini

Dalam pelatihan ini tidak hanya membuat hand sanitizer, tetapi juga mengedukasi masyarakat terkait Covid-19 dan perbedaan antara cuci tangan dan penggunaan hand sanitizer.

Selain itu juga dilakukan edukasi mengenai pentingnya adaptasi kebiasaan baru penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau