Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Workshop Unesa Bagikan Tips Merintis Bisnis bagi Mahasiswa

Kompas.com - 30/11/2021, 10:51 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini berwirausaha bisa menjadi pilihan para mahasiswa setelah lulus kuliah. Bahkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga mendorong mahasiswa untuk bisa membuka usaha sendiri.

Untuk mendorong mahasiswa berkecimpung di dunia usaha, Program Studi Pendidikan Sains bersama Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan workshop sosialisasi dan pendampingan penyusunan proposal kewirausahaan PKKM Center of Excellent (CoE) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dalam acara ini juga turut hadir narasumber yakni Alvian Ardianto yang merupakan owner dari TumbasMindo, Bakso Terminal 1974, Kripu, CEO Panca Warna Group dan Ketua TDA Lamongan 3.0.

Ketua Jurusan IPA Unesa Prof. Herman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pandangan bahwa lulusan IPA tidak hanya menjadi guru IPA.

Baca juga: Yuk Kenali 5 Hal Menarik dari Jurusan Computer Science

Setiap mahasiswa mampu berwirausaha

Tetapi lulusan IPA juga mampu berkarier di bidang kewirausahaan. Ia berharap, ilmu dan pengalaman dari narasumber bisa dimanfaatkan para mahasiswa dan dijadikan bekal ke depannya.

"Jangan sampai berfikir menyepelekan atau malah menutup diri dari hal-hal kewirausahaan," ujar Prof. Herman seperti dikutip dari laman Unesa, Senin (29/11/2021).

Herman berharap mahasiswa mampu mengembangkan potensi diri termasuk kewirausahaan sehingga ke depannya dapat mengembangkan diri di DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri).

Pembicara dalam acara tersebut Alvian Ardianto menerangkan, ada tiga tahapan yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha, yakni mencetuskan ide, merencanakan ide, action atau mengaplikasikan ide.

Baca juga: Dosen UNS: Penyalah Guna Narkoba Perlu Lakukan Rehabilitasi Sosial

Ia menjelaskan, dunia kerja di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni profesional dan entrepreneur. Seorang profesional lebih berfokus pada bekerja, berkarier dan mengisi lowongan kerja. Sedangkan entrepreneur mengarah pada membuat usaha, berbisnis dan menciptakan lowongan kerja.

"Apapun keinginan kita, kita harus bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya," tandasnya.

Alvian menjelaskan, bagi yang memilih jalan berwirausaha, tantangan pertama yang dihadapi yaitu bagaimana mengawalinya. Dia pun membagikan kiat-kiat memulai bisnis.

  • Diskusi dengan teman atau siapapun yang sudah terjun di dunia usaha.
  • Mulailah dari hal yang dikuasai atau dipahami.
  • Mulai dari yang kecil dan sesuaikan dengan kondisi sumber daya yang ada.
  • Jalani (action) jangan banyak menghayal.

"Awalnya memang terasa pahit, tapi kalau ditekuni, hasilnya manis," kata Alvian.

Baca juga: Orangtua, Ini Tips Mengenalkan Pola Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini

Mentalitas yang harus dimiliki pengusaha

Menurutnya, dalam memulai bisnis, hambatan dan rintangan merupakan hal yang biasa. Karena itu, pebisnis atau pengusaha harus memiliki mentalitas yang kuat dan stabil, ide dan rencana disertai harapan yang kuat.

"Ide dan rencana itu kemudian diturunkan ke dalam tindakan. Dalam bertindak, pun banyak yang mengalami kendala, terutama dalam penentuan jenis bisnis," imbuh Alvian.

Seorang pengusaha harus mampu menentukan ide dasar. Selanjutnya harus memberikan nilai tambah dengan strategi SCAMPER yang merupakan singkatan dari Strategi, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, Reverse.

"Dalam melakukan praktek terdapat poin-poin penting perlu dijawab, menyasar siapa? Bersaing dengan siapa? Membuat apa?," ungkap Alvian.

Baca juga: Mahasiswa Itera Teliti Sekam Padi sebagai Sumber Listrik

Setelah menemukan ide, selanjutnya diturunkan ke rencana. Saat merintis usaha, perlu dipikirkan, rancangan bisnis, rinciannya, hingga anggaran dan penjadwalannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau