Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unpad Sebut 3 Strategi Wujudkan Indonesia Bebas Karies 2030

Kompas.com - 28/02/2022, 20:45 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan gigi pada anak kecil menjadi tanggung jawab orangtua untuk membiasakan diri agar anak rajin menggosok gigi.

Pasalnya jika anak tidak rajin menggosok gigi akan menyebabkan kerusakan pada gigi atau yang paling parah bisa menimbulkan karies gigi.

Kementerian Kesehatan mencanangkan Indonesia harus bebas karies pada 2030. Pencanangan ini dihadapkan pada sejumlah tantangan besar. Salah satunya masih tingginya angka prevalensi karies di Indonesia.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Eriska Riyanti ada tiga strategi sederhana yang bisa dilakukan dalam mewujudkan target ini.

"Tantangan (mewujudkan Indonesia bebas karies) ini bukan hanya bagi tenaga kesehatan saja, tetapi juga masyarakat umum," kata Prof. Eriska dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu 'Kesehatan Gigi Anak Masa Depan' seperti dikutip dari laman Unpad, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Lowongan Kerja Kao Indonesia bagi Lulusan D3-S1, Yuk Daftar

1. Tingkatkan upaya preventif

Prof. Eriska menerangkan, strategi pertama yang bisa dilakukan adalah meningkatkan upaya preventif dan promotif terkait pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Prof. Eriska menjelaskan, strategi ini menggeser upaya sebelumnya yang lebih menekankan aspek tindakan atau kuratif. Dengan pergeseran ini, lanjut Prof. Eriska, penekanan upaya kini lebih berfokus pada aspek pencegahan dan promotif.

"Edukasi mengenai pemberian fluoride dalam upaya pencegahan karies harus dilakukan. Fluoride memiliki kemampuan luar biasa dalam mencegah karies," urai Prof. Eriska.

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Anak ini menuturkan, pemberian fluoride memiliki dua macam, yaitu secara sistemik dan topikal.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Dosen UNS: Indonesia Perlu Diversifikasi Pangan

Pemberian sistemik dilakukan melalui konsumsi makanan dan minuman yang mengandung fluoride dan kalsium. Sementara secara topikal dilakukan melalui pemberian oleh tenaga profesional maupun secara mandiri dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.

2. Terapkan teknik perawatan gigi dan mulut yang mudah 

Prof. Eriska mengungkapkan, strategi kedua adalah menerapkan teknik perawatan gigi dan mulut yang mudah tetapi dengan teknologi tinggi.

Menurut dia, perkembangan teknologi yang signifikan seyogianya memudahkan masyarakat untuk mempelajari teknik perawatan gigi dan mulut secara mudah.

Selain itu, saat ini juga telah berkembang sejumlah teknologi dan perangkat yang memudahkan dalam melakukan perawatan gigi.

Mulai dari produk perangkat lunak kecerdasan buatan untuk proses diagnosis maupun tindakan, sikat gigi pintar, layanan teledentistry, hingga layanan media augmented reality.

"Orangtua juga seharusnya harus paham bahwa perawatan gigi dan mulut juga memerlukan teknologi seperti ini," kata Prof. Eriska.

Baca juga: Dosen Unesa Ciptakan Alat Deteksi Tsunami, Akurasi Capai 99 Persen

3. Penguatan kapasitas SDM

Strategi terakhir adalah penguatan kapasitas SDM di bidang kedokteran gigi. Prof. Eriska menekankan, seluruh mahasiswa, khususnya profesi kedokteran gigi harus dibekali berbagai kompetensi yang dibutuhkan saat terjun ke masyarakat.

"Selain itu, pembekalan para dokter gigi sebelum terjun ke masyarakat, pembaruan ilmu pengetahuan baru, hingga penyebaran tenaga medis yang merata," tutup Prof. Eriska.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Edu
Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Edu
Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Edu
H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

Edu
Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Edu
Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Edu
Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Edu
Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Edu
Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Edu
5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

Edu
Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Edu
Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Edu
Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Edu
Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Edu
Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau