Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof Harjanto Prabowo: Tidak Semua yang di Inggris Kenal Kita...

Kompas.com - 30/03/2010, 12:59 WIB

Sebagai institusi swasta, sejauh ini kami fokus pada graduate dulu. Selama ini, Binus mendapat brand bahwa lulusannya mudah dapat kerja. Tetapi kita belum puas, kita juga maunya mereka bisa mudah masuk ke kancah persaingan internasional.

Di sebuah perusahaan di Indonesia yang besar sekalipun adalah hal biasa kalau lulusan UI dan Binus bisa ketemu. Lulusan ITB atau PTN atau PTS lain bisa ketemu pun lumrah, tapi kalau ketemu di dunia internasional masih sedikit, sangat sedikit. Kita harus lebih banyak berhadapan dengan lulusan asing. Kita harus mampu bersaing di situ.

Tadi Anda katakan bahwa dengan kerja sama ini Binus bisa belajar banyak soal riset aplikasi. Kenapa Binus tertarik dengan hal ini?

Terus terang, kita tidak ingin masuk ke basic research karena memang tidak punya kemampuan pada basic science, makanya riset-riset di Binus adalah riset-riset aplikasi, yang bisa dimanfaatkan langsung. Targetnya, Binus bisa meraih satu international paper per tahun. Ini kecil, tapi buat swasta ini besar.

Selain itu, kita mau ada 25 produk HAKI per tahun. Untuk itu, kita butuh kolaborasi ini. Mereka yang punya study abroad bisa masuk ke kampus kita, industri-industrinya juga bisa digarap untuk mengembangkan kerja sama ini.

Saya sadar, Binus ini swasta, pelan-pelan saja. Kalau riset sudah jalan, kami yakin, kami bisa dapat uang dari riset-riset aplikasi ini, dan itu bisa kita dapatkan dari industri.

Apakah industri di negara kita sudah bisa digandeng untuk kerja sama semacam riset aplikasi ini, terutama bekerja sama dengan Binus?

Kita lihat University of Sheffield, misalnya. Universitas ini ternyata bisa membuat industri percaya untuk memberikan risetnya kepada mereka seperti Roll Royce atau Nokia, mereka sudah percaya pada tim riset Sheffield. Untuk itu, Binus harus bisa melakukannya.

Sayangnya, rata-rata industri kita belum percaya untuk melakukan itu. Belum banyak industri yang membutuhkan riset-riset aplikatif dari para akademisi kampus. Riset pada bidang desain misalnya, itu bisa jadi kekuatan kami karena selama ini telah dilakukan di Binus.

Jadi, pada akhirnya menggandeng industri tidak sebatas untuk kerja sama saja, ya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com