Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagar Budaya yang Terancam di Tepian Batanghari

Kompas.com - 20/03/2012, 19:45 WIB

Dukungan terhadap pelestarian kawasan percandian itu kini datang dari seluruh penjuru dunia. Di Jambi, para aktivis yang tergabung dalam Svanadwipa Institute telah melakukan "Aksi Solidaritas Damai Selamatkan Kawasan Percandian Muaro Jambi", pada ahad pekan lalu.

Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 2.500 tanda tangan yang dibubuhi di atas dua bagian kain spanduk sepanjang 25 meter oleh warga pencinta candi Muara Jambi.

M Husnul Abid, Direktur Svarnadwipa Institue menyebutkan, aksi yang mereka gelar itu memiliki dua target, yakni penghentian kegiatan stockpile batu bara dan kilang CPO di seputaran situs percandian. Dan mendesak segera ditetapkannya situs tersebut menjadi Kawasan Cagar Budaya.

"Seluruh dukungan dalam bentuk tanda tangan itu telah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 8 Maret 2012 lalu," katanya.

Sementara, petisi "Save Muaro Jambi" juga mendapat banyak dukungan. Petisi yang diunggah di Internet dengan situs http://www.petition24.com hingga 19 Maret lalu telah memiliki 2.651 pendukung.

Dari data statistik, pendukung petisi terbanyak saat itu berasal dari Jakarta dengan jumlah pendukung mencapai 846 atau 31.87 persen. Pendukung kedua terbanyak berasal dari Jambi dengan jumlah 360 atau 13.58 persen Dan ketiga adalah Yogyakarta dengan jumlah dukungan mencapai 112 atau 4,22 persen. Dan menyusul Bandung dengan jumlah dukungan mencapai 106 atau 4 persen.

Petisi tersebut berisi lima langkah penyelamatan percandian kuno. Petisi akan dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, dan Bupati Kebupaten Muaro Jambi Burhanuddin Mahir.

Abid mengingatkan, kompleks percandian Muaro Jambi itu merupakan peninggalan peradaban budaya kuno yang semestinya mendapat perhatian ekstra. Kawasan itu meliputi daerah yang mencakup tujuh wilayah desa di Kabupaten Muaro Jambi.

Ketujuh desa tersebut adalah Desa Dusun Baru, Desa Danau Lamo, Desa Muarajambi, Desa Kemingking Luar dan Desa Kemingking Dalam, serta Desa Teluk Jambu dan Desa Dusun Mudo.

Di kawasan itu ada kompleks candi peninggalan masa Hindu-Buddha yang dibangun pada abad VII-XIV Masehi. Candi-candi yang terdapat di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Menapo Mukti, dan Menapo Astano. Menapo adalah tumpukan batu yang sudah tertimbun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com