Menggenjot Daya Saing Perusahaan Lewat Pengembangan SDM

Kompas.com - 18/06/2015, 10:26 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Siapa menolak bekerja di perusahaan sekelas Google, Apple, atau Toyota? Perusahaan-perusahaan ini begitu menggiurkan bagi para pencari kerja.

Betapa tidak. Mereka berani berinvestasi besar-besaran pada sumber daya manusia, mulai kesejahteraan, fasilitas, ruang berkreasi, dan peningkatan kompetensi. Semua dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Mereka begitu menghargai karyawan.

Investasi pada manusia, bukan produk semata

Mari bercermin pada moto sukses Toyota, yaitu "We Make People First before We Make Product". Sejarah Toyota membuktikan, semangat menciptakan dan memproduksi produk unggul adalah modal penting kesuksesan.

Toyota lahir bukan dari kekayaan modal atau teknologi canggih. Namun, dari sebuah ungkapan sederhana tentang cinta seorang anak pada ibunya.

Kelelahan sang bunda karena setiap malam harus menenun dengan mesin manual mendorong Sakichi Toyoda, pendiri Toyota, mengembangkan mesin tenun yang lebih baik. Dia merancang mesin pemintal yang akan berhenti secara otomatis ketika terjadi kesalahan.

Bagi Toyota, kualitas produk merupakan buah dari proses produksi penuh ketelitian, ketangguhan, dan kesungguhan. Diimbangi juga dengan kemampuan untuk terus menyempurnakan proses dan sistem produksi di dalamnya. (Baca: Ini Dia... Rahasia Sukses Jepang Bangun Kekuatan Ekonomi Dunia!)

Saking pentingnya filosofi ini, Toyota tak segan berinvestasi untuk mengolah sendiri SDM mereka. Di Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendirikan Toyota Learning Center yang bertugas memberikan pelatihan dan transfer ilmu antar karyawan.  

“Kita ingin SDM Toyota punya global standard. Mulai dari operator sampai tingkat manajerial,” ucap Bob Azam, Direktur Administrasi PT TMMIN saat dihubungi KOMPAS.com kemarin.

Ia mengatakan, sebelum mulai bekerja, karyawan diberikan pengetahuan tentang aturan dasar manufaktur, skil dasar, lalu skil lanjutan, dan skil manajerial. Tak lupa, pembekalan mengenai Toyota Way dan Toyota Production System (TPS) karena semangat Toyota adalah dasar penting yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan. (Baca: Belajar Kerja Sigap untuk Hasil Produksi Maksimal!)

Dok Kompas.com/Adhis Anggiany"Setiap karyawan itu unik. Nah, tugas kami adalah bagaimana memaksimalkan potensi mereka agar tercipta kerja sama tim yang baik," tambah Bob.

Semua karyawan tanpa kecuali diberi ruang untuk menciptakan ide-ide segar. Melakukan berbaikan yang diperlukan agar meringankan dan mempermudah pekerjaan mereka.

Selain itu, Toyota berani berinvestasi lebih. Sekitar 70 persen engineer Toyota telah dikirim ke Jepang untuk peningkatan kompetensi.

Selain Toyota, perusahaan sekelas Apple pun mengerti pentingnya meningkatkan daya saing produk lewat pengembangan SDM. Almarhum Steven P. Jobs sengaja mendirikan Universitas Apple sebagai tempat menanamkan kultur dan mempelajari sejarah Apple bagi pegawainya.

Dikutip dari New York Times, analis teknologi konsumen Apple Ben Bajarin mengatakan, seiring dengan perkembangan perusahaan, Universitas Apple akan semakin mengambil peran penting.

"Kultur unik Apple selama ini adalah kami percaya bahwa kami membuat produk terbaik untuk mengubah kehidupan orang banyak. Kultur semacam ini akan semakin sulit ditanamkan saat perusahaan menjadi semakin besar," jelas Bajarin.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau