Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peter van Tuijl, Pendidikan dan Refleksi Era Soeharto!

Kompas.com - 10/08/2017, 13:11 WIB
M Latief

Penulis

Lewat Nuffic Neso, lanjut dia, upaya menjembatani kebutuhan studi pelajar Indonesia sudah berlangsung sampai hari ini. Tapi, meski setiap tahun semakin banyak pelajar Indonesia menimba ilmu ke Belanda, Peter mengaku masih belum puas.

"Saya tidak ingin lagi cuma kuantitas, tapi juga kualitas. Ada banyak talenta di Indonesia, saya yakin itu bisa dicapai," kata Peter.

Peter mengatakan ada beberapa aspek yang masih menjadi prioritas hubungan RI-Belanda, salah satunya pertanian. Dari sektor ini, Belanda punya Wageningen University.

"Dalam peta ekonomi Indonesia, agriculture menjadi sangat penting. Sebetulnya, cukup banyak mahasiswa ingin berkunjung ke Wageningen, maka keinginan itu harus diperkuat. Satu lagi, pariwisata juga menjadi lebih penting sekarang ini untuk Indonesia," tambah Peter.

Selain pariwisata, manufaktur di Indonesia juga belum maksimal untuk diperkuat dari sisi pendidikannya, meskipun sumber daya manusia untuk kebutuhan itu sangat tinggi.

"Kita berkaca saja pada olahraga. Saat ini Indonesia seakan ada dalam kondisi frustasi tinggi dalam prestasi olahraga. Kenapa, karena di olimpiade saja selalu tidak mendapat banyak emas. Negara sebesar Indonesia tidak muncul di kancah global seperti olimpiade, kenapa, itu pertanyaannya," kata Peter.

Dia mengakui, semua itu berhubungan dengan profesionalisme. Peter mengatakan, akan banyak poin untuk memperbaiki persoalan itu bersama-sama Belanda.

"Di belanda juga kami akan banyak belajar dari Indonesia. Saya rasa senang, jika kami bisa saling berbagi untuk terus mendukung mahasiswa Indonesia. Kami bikin hubungan satu level untuk bikin riset, magang, pertukaran, short course dan lain-lainnya. Pekerjaan rumah kita masih banyak," kata Peter.

Menurut dia, perguruan tinggi Indonesia harus punya hubungan sekonkret mungkin dengan pihak swasta, terutama soal profesionalisme para lulusannya. Perlu dicamkan, bahwa setelah lulus kuliah tugas seseorang itu belum selesai, karena dia masih harus berhubungan dengan dunia luar, tetap banyak membaca buku, dan terus bergaul menjalin network.

Dia mengaku kini bisa angkat topi dengan komitmen pemerintahan Presiden RI Joko Widodo yang sudah lebih besar memberi ruang untuk beasiswa. Ada 60.000 mahasiswa Indonesia sudah menikmati beasiswa LPDP.

"Itu sangat bagus. Komitmen sudah serius, tinggal waktu untuk terus belajar. Proses seleksi beasiswa misalnya, itu satu contoh. Apakah anak-anak di Wamena sudah tahu ada beasiswa LPDP? Ini tugas kami di Neso," kata Peter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com