Hati-hati Anak Kecanduan Game Saat Liburan dan Jadi Gangguan Mental

Kompas.com - 21/06/2018, 20:41 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orangtua melonggarkan aturan bermain game pada saat liburan sekolah anak. Waktu bermain game anak saat liburan, entah bermain game konsol, game komputer, ataupun game online di handphone, cenderung untuk tidak lagi dibatasi.

Namun hati-hati, hal ini justru dapat membuat anak terlanjur jadi kecanduan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) kini menggolongkan kecanduan main game sebagai gangguan mental. Waduh!

Kecanduan main game adalah gangguan mental baru menurut WHO. Dikutip dari laman resmi WHO, Badan Kesehatan Dunia ini berencana menerbitkan buku panduan International Classification of Diseases (ICD-11) pada tahun 2018 ini dengan memasukkan kecanduan main game sebagai salah satu kategori gangguan jiwa baru, disebut sebagai gaming disorder (GD).

Gaming disorder diusulkan untuk dimasukkan di bawah kategori besar “Gangguan mental, perilaku, dan perkembangan saraf”, khususnya di bawah subkategori “Gangguan penyalahgunaan zat atau perilaku adiktif.”

Ini berarti pakar kesehatan di seluruh dunia menyetujui bahwa kecanduan main game dapat memiliki dampak yang menyerupai kecanduan alkohol atau obat-obatan terlarang.

Usulan ini dibuat karena melihat adanya bukti peningkatan pesat dalam kasus kecanduan game dari berbagai belahan dunia, yang juga disertai dengan permintaan rujukan terapi pengobatan di dokter.

Apa gaming disorder?

Kecanduan main game ditandai dengan ketidakmampuan diri untuk mengendalikan hasrat bermain, sehingga susah dan/atau tidak mampu untuk menghentikan perilaku tersebut — terlepas dari segala upaya yang dilakukan untuk menghentikannya.

Tanda dan gejala klasik dari kecanduan game adalah:

1. Selalu menghabiskan waktu yang lama untuk bermain, bahkan durasinya makin meningkat dari hari ke hari.

2. Merasa mudah marah dan tersinggung saat dilarang atau diminta berhenti bermain game.

Baca juga: Jelang Tahun Ajaran Baru, Ini 5 Tips Memilih TK untuk Anak

3. Selalu berpikir tentang game tersebut ketika sedang mengerjakan aktivitas lainnya.

4. Hilangnya kendali diri ini membuat pecandu game cenderung menomor satukan gaming dalam hidupnya sehingga akan melakukan berbagai cara untuk dapat menuntaskan hasrat akan candunya, tak peduli atas konsekuensi dan risikonya.

Apa yang menyebabkan anak kecanduan game?

Setiap benda atau hal-hal yang membuat seseorang merasa senang akan merangsang otak menghasilkan dopamin, hormon pembuat bahagia. Dalam keadaan normal, hal ini tidak akan menyebabkan kecanduan. Hanyalah rasa bahagia dan puas pada umumnya.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau