Mengulik 5 Mitos di Dunia Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 30/08/2018, 17:04 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

5. Siswa indonesia banyak berada di level low order thinking

Dalam dunia pendidikan, terdapat 6 tahapan menuju critical thinking. Pendapat umum mengatakan kebanyakan siswa Indonesia masih berada di level low order thinking, atau level terendah.

Padahal, saat ini tenaga analis terutama di bidang data memerlukan pemikiran di tingkatan high order thinking, dimana siswa dapat menganalisa melalui pertanyaan kritis.

Hal ini sebenarnya telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini. Salah satu upaya 
dilakukan pemerintah adalah dengan memperbanyak soal bersifat high order thinking  (HOTS)
berbentuk esai, bukan lagi pilihan ganda. Tujuannya agar kemampuan berpikir kritis siswa
dapat dipertajam melalui soal latihan dan ujian.

Fenomena mitos pendidikan di atas diperoleh berdasarkan hasil analisis data. Hal ini menunjukkan bahwa data tidak hanya dapat diaplikasikan di sektor industri, tapi juga edukasi. Tren akan kebutuhan pengolahan data akan terus meningkat dan kebutuhan akan tenaga kerja di bidang data scientist akan bertambah di hampir semua bidang.

Saat ini mempelajari pengolahan data sudah menjadi kebutuhan industri. Untuk itu, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui DQLab.id, platform pembelajaran data science lewat real case, berusaha menjawab tantangan akan kebutuhan data scientist di masa mendatang.

Informasi lebih lanjut tentang DQLab.id dapat dilihat melalui www.dqlab.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau