4. Risiko penyakit mental lebih tinggi
Anak yang mendapat tekanan besar terus-menerus lebih mudah gelisah dan cemas. Belajar di bawah tekanan membuat anak mengalami kesulitan belajar, stres, dan depresi.
1. Jangan terpaku nilai
Prestasi anak memang penting untuk masa depan. Untuk itu, anak perlu bimbingan supaya dapat mencapai hasil optimal. Namun, orangtua perlu ingat yang terpenting adalah bagaimana usaha anak dalam mencapainya bukan bagaimana hasil akhir.
Menghargai usaha anak, membuatnya lebih percaya pada kemampuannya sendiri dan tentunya akan memotivasi anak belajar lebih baik tanpa merasa tertekan.
2. Bantu anak menemukan solusi
Mengkritik kesalahan atau kekurangan anak akan membuat anak merasa dirinya buruk. Semakin dimarahi, anak semakin tidak akan mendengarkan. Daripada terus mengomel panjang lebar, sebaiknya tanyakan pada anak apa saja kesulitan yang ia hadapi.
Beri masukan pada anak bagaimana cara menghadapi dan mengatasi kesulitannya.
3. Beri apresiasi atas pencapaiannya dalam belajar
Semua orang menyukai hadiah, apalagi anak-anak. Untuk menunjukkan rasa bangga atas usaha anak dalam belajar, orangtua boleh memberikan mereka hadiah.
Misalnya, makan malam di luar bersama, menambah uang sakunya, membelikannya mainan atau benda yang diinginkannya, atau mengajaknya berlibur. Ingat, jangan terlalu berlebihan karena bisa membuat anak mengharapkan sesuatu lebih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.