"Politeknik dengan akreditasi B yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi juga diarahkan untuk memperoleh kesempatan ini," tambahnya.
Sumarna menambahkan, "Selain industri sebagai focal point, peran pemerintah menjadi sangat penting dalam membangun sistem kualifikasi dan sertifikasi yang mantap. Enforcement melalui regulasi dan pemberian intensif kepada dunia usaha dapat mendorong pengakuan terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia."
Sutarum Wiryono dari ADB menyampaikan, Kemenristekdikti didukung ADB telah memberikan dana sedikitnya 75 juta USD melalui program PEDP melalui sejumlah langkah strategis untuk diimplementasikan sepanjang tahun 2013-2019.
Salah satunya adalah mengembangkan institusi politeknik sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dilengkapi Tempat Uji Komptensi (TUK) yang dilisensi BNSP dan badan sertifikasi profesi lain.
Saat ini, sudah ada 43 politeknik di Indonesia telah memiliki LSP terlisensi BNSP di mana 30 politeknik masuk dalam program PEDP.
Selain itu, politeknik pelaksana PEDP telah berhasil memberikan rekognisi dosen-dosen dari praktisi industri disetarakan setingkat magister sehingga metode pembelajaran diberikan lebih aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri.