Untuk memenangkan kompetisi, Michael harus melawan kurang lebih 1.500 peserta dari 20 negara se-Asia Pasifik dengan pengerjaan seorang diri.
Baca juga: Coding, Mantra Baru Milenial Masuk Keajaiban Era Industri 4.0
Jelang 2 minggu sebelum kompetisi dimulai, Michael berlatih coding secara otodidak dari situs internet.
Kemudian, setelah mendaftarkan diri dalam kompetisi, Michael membagi waktu antara mengerjakan aplikasi dengan penilaian akhir semester.
"Deadline-nya lima hari tuh, tapi tiga hari pertama itu saya masih ada penilaian akhir semester. Jadi, saya baru mulai mengerjakan pada hari keempat dan besoknya langsung saya kirim, kira-kira setengah jam sebelum deadline (pukul 22.30)," ujar Michael.
Ia juga bercerita dalam membuat aplikasi ini, Michael meminjam laptop gurunya karena syarat untuk bisa ikut kompitisi harus menggunakan sistem operasi Windows 10. Sedangkan, laptopnya belum menggunakan Windows 10.
Sementara itu, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengetahui hal ini dan Michael dijanjikan akan diberi laptop dari Kominfo untuk menunjang kemampuannya.
Tak lama setelah pengiriman karya, Michael dikabarkan memenangi juara pertama dalam ajang Asia Pacific Top Coders Minecraft Competiton. Untuk juara dua dari Singapura, dan juara tiga dari New Zealand.
"Hasilnya soalnya nggak ada yang di-publish. Kalau yang punya saya saja baru disuruh buat videonya setelah saya (dinyatakan) menang," ujar Michael.
Michael mengungkapkan, ia mendapatkan Lenovo Jedi Challenges, yakni semacam gim Augmented Reality (AR) dan juga beasiswa untuk jenjang kuliah oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa.
Michael mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengikuti olimpiade IT sebelumnya.
"Kalau olimpiade, saya ikutnya mata pelajaran matematika. Kebetulan saya juga masuk tim olimpiade matematika di sekolah," ujar Michael.
Setelah pengumuman juara 1,2,3, Michael berkunjung ke kantor Microsoft yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ia pun mempresentasikan karyanya di kantor tersebut pada 23 Januari 2019 yang ditemani oleh kepala sekolah SMAN 1 Ungaran, dan kakak perempuannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.