KOMPAS.com - Tanggung jawab pemajuan pendidikan di tanah air sudah semestinya bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab banyak pihak. Termasuk di dalamnya, upaya peningkatan kualitas kompetensi guru.
Hal ini mendorong lahirnya Innovative Schools Programme (ISP) yang merupakan hasil kolaborasi antara Jakarta Intercultural School (JIS), Yayasan Emmanuel, Mentari Intercultural School (MIS), Dinas Pendidikan Jakarta dan Association of National and Private Schools (ANPS).
ISP merayakan peringatan 9 tahun kiprahnya pada 9 Februari 2019 di Jakarta Intercultural School, Jakarta, dengan menggelar "Perayaan Tahunan Pertama dan Lokakarya Komunitas ISP" dengan mengangkat tema "Ayo Belajar".
Tidak kurang dari 600 guru dan kepala sekolah alumni ISP berpartisipasi dalam acara yang juga dihadiri Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Supriono dan Kasubdit Kurikulum Sekolah Dasar Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengalokasikan dana pendidikan yang cukup besar. Ini menunjukan pemerintah memiliki perhatian yang sangat besar dalam dunia pendidikan," ujar Direktur Sekolah JIS Tarek Razik di awal sambutan.
Baca juga: 8 Dampak Negatif Favoritisme Sekolah Menurut Kemendikbud
Untuk itu, upaya pemerintah ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak pemangku kepentingan di dunia pendidikan, termasuk di antaranya JIS yang berupaya memberikan kontribusi melalui Program Sekolah Inovatif ini, tambah Tarek.
"Inilah saat yang tepat dan menggembirakan karena tidak ada yang membayangkan bahwa dalam kurun waktu 9 tahun sudah ada 600 peserta ISP yang lulus dan merayakan lokakarya di JIS pada hari ini," ungkap Emmanuel, penggagas Yayasan Emmanuel.
Emmanuel menambahkan, 'Program Sekolah Inovatif' tidak akan melupakan visi awalnya yakni untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan membangun hubungan erat jangka panjang dengan guru dan sekolah.
Program peningkatan kompetensi ISP ini mendapatkan apresiasi positif Dirjen GTK Kemendikbud Supriono. "Hal ini dapat menjadi role model praktik baik kolaborasi antara sekolah SPK dan sekolah negeri dalam upaya meningkatkan kompetensi guru di tanah air," kata Dirjen GTK.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.