Rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan mendorong kelima siswi ini menyingkirkan rasa jijik dan geli tersebut.
"Pasti ada sih rasa geli. Tapi demi kebersihan stasiunnya kami lawan rasa gelinya," tegas Winona, salah satu siswi yang tergerak melakukan kegiatan ini.
Tindakan nyata yang dilakukan kelima siswi SMP Sanur ini mendapat tanggapan positf dari netijen. Kisah ini kemudian menjadi viral di media sosial dan grup WA.
"Seorang wanita petugas MRT dibuat terkesima dan takjub saat melihat dari pantauan CCTV-nya, ada 5 anak sekolah yang cantik2 sedang sibuk mungutin sampah di area stasiun MRT," begitu cerita yang beredar di grup WA.
Petugas tersebut segera turun menghampiri dan menyambut ke-5 orang anak sekolah tersebut. Tidak cukup sampai di situ kekagumannya, sang petugas tersebut mengajak mereka foto bersama juga.
Foto inilah yang kemudian banyak beredar di media sosial.
"Kalau enggak salah namanya Kak Amanda. Rupanya dia mengamati lewat CCTV dan menghampiri kami dan mengajak foto selfie," cerita Winona.
Ia berharap apa yang dilakukan bersama teman-temannya ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi milenial lainnya. "Awalnya sih kita merasa, kita pantas enggak sih dipuji seperti ini soalnya kita baru sekali pungut doang," ujar Winona.
"Tetapi semoga kita bisa menjadi inspirasi bagi teman remaja lain juga dan orang-orang yang masih buang sampah sembarangan," harapnya.
"Kami merasa bangga dan berhasil menanamkan nilai-nilai hidup kepada anak-anak untuk peduli kepada lingkungannya. Mereka menjadi siswa yang peka terhadap situasi lingkungannya," ujar Bambang saat diminta tanggapan tentang kegiatan yang dilakukan kelima siswanya ini.
Bambang menjelaskan, SMP Sanur menerapkan pembiasaan piket pungut sampah saat istirahat pertama dan kedua. Ini dilakukan siswa sesuai tugas terjadwal dengan pendampingan guru piket.
Para siswa juga dibiasakan membawa tempat makan dan minum sendiri sehingga kantin sekolah tidak menyediakan plastik kemasan.
"Ada progam 'serviam service' yang dilakukan para siswa untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. Berbagai kegiatan bisa dilakukan siswa mulai dari mengajar dan bermain bersama adik-adik di TK- SD, ke panti asuhan dan jompo, atau mengunjugi guru-guru yang sudah pensiun," jelas Bambang.
Ia menambahkan, "Serviam sendiri artinya melayani. Hal ini menjadi salah satu keutamaan di Sekolah Santa Ursula."
Ia berharap apa yang telah dilakukan para siswa SMP Santa Ursula ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain dan masyarakat untuk melakukan tindakannya nyata peduli terhadap lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.