Zonasi Dinilai Malah Membuat Mutu Pendidikan Rendah Akan Merata

Kompas.com - 20/06/2019, 11:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Maka, perbaikan di dua aspek itu menjadi sangat penting untuk segera dilakukan jika memang memimpikan kualitas pendidikan yang baik melalui sistem zonasi.

"Kalau tidak, sekolah yang di perkampungan-perkampungan itu diajar oleh guru yang asal-asalan, fasilitasnya juga terbatas, maka yang akan terjadi adalah pemerataan mutu pendidikan yang rendah," ucap Darmaningtyas.

Baca juga: 7 Fakta Polemik Sistem Zonasi PPDB 2019, Desak Jokowi Copot Mendikbud hingga Sejumlah Sekolah Kekurangan Siswa

Hal senada diungkapkan psikolog pendidikan, Bondhan Kresna. Meski setuju dengan sistem zonasi untuk menghilangkan sekolah unggulan, Bondhan menilai bahwa sebaiknya mutu sekolah dan kompetensi guru dibuat merata terlebih dulu.

"Selama belum merata mutu sekolah dan kompetensi gurunya, menurut saya kebijakannya akan merugikan anak," kata Bondhan.

Bondhan berharap zonasi dapat membuat semua sekolah merata dan menjadi unggulan.

"Semua sekolah harus unggul, dalam hal ini harus memenuhi standar mutu pendidikan. Menurut saya sistem ini akan lebih efektif kalau mutu sekolah merata," ujar dia.

Bondhan berharap persebaran kualitas guru yang baik dapat merata. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah rolling guru dalam satu kota.

"Guru juga tidak dirugikan karena rotasinya di sekolah yang tidak terlalu jauh. Dari situ, paling tidak guru berkualitas akan bisa handle lebih dari satu sekolah, misal sekian tahun di satu sekolah, tahun berikutnya di sekolah yang lain," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau