Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pramuka, Masih Ingat Kode Semaphore?

Kompas.com - 14/08/2019, 14:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peringatan Hari Pramuka yang jatuh setiap 14 Agustus, mengingatkan dengan beragam hal terkait organisasi kepanduan itu.

Demikian pula pada peringatan Hari Pramuka ke-58 yang diperingati hari ini, Rabu (14/8/2019).

Salah satunya, kode Semaphore. Masih ingat Semaphore?

Dalam kegiatan pramuka, para anggota akan diperkenalkan dan diajarkan sejumlah cara komunikasi yang unik.

Dua di antaranya menggunakan Sandi Morse dan gerakan Semaphore.

Keduanya memiliki perbedaan spesifik.

Baca juga: Hari Pramuka, Tepuk Pramuka! Ini 3 Manfaat Tersembunyi Dibaliknya

Morse bisa disampaikan secara visual dengan bentuk garis dan titik. Namun, bisa pula disampaikan secara audio dengan cara meniupkan peluit sesuai dengan panjang pendek kode suatu abjad.

Sementara, kode Semaphore lebih mengandalkan indra penglihatan, karena masing-masing abjad atau angka dilambangkan dengan dua garis yang dibentuk oleh dua lengan berbendera khusus.

Claude Chappe

Teknisi sekaligus pendeta asal Perancis Claude Chappe merupakan sosok penemu kode Semaphore yang hingga saat ini masih banyak diaplikasikan dalam kegiatan Pramuka di seluruh dunia.

Ia mengembangkan sistem pesan visual pertama ini pada tahun 1792 untuk kepentingan komunikasi militer di negaranya.

Awalnya, Semaphore disampaikan menggunakan dua lengan yang terpasang di atas menara atau bangunan tinggi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 14 Agustus dan Kisah Lengkap Lahirnya Pramuka...

Ketinggian ini dimaksudkan agar pesan yang disampaikan dapat dilihat dan terbaca oleh pihak yang dituju.

Dua lengan tersebut kemudian bisa berputar-putar di 7 titik sesuai aturan hingga membentuk kode-kode Semaphore, meski saat ini lebih banyak diaplikasikan menggunakan seorang peraga yang memegang bendera khusus.

Menara Semaphore pada jaman dahuluBritannica.com Menara Semaphore pada jaman dahulu

Dilansir dari Britannica.com, di awal pengembangannya, Chappe bersama seorang saudaranya membangun menara-menara di Kota Paris dan Lille dan meletakkan lengan-lengan Semaphore di atasnya.

Masing-masing menara dilengkapi dengan teleskop sehingga pesan yang disampaikan dari kota seberang dapat diterima dengan jelas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com