Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sssttt... Ada "Zona Kalap" di IIBF 2019, Diskon hingga 90 Persen

Kompas.com - 03/09/2019, 08:28 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – "Indonesia International Book Fair (IIBF) 2019" yang digagas Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) akan berlangsung 4-8 September 2019 di Hall A Jakarta Convention Center, Jakarta.

Pameran buku internasional tahun ini merupakan pergelaran ke-39 sejak kali pertama digelar tahun 1980. Semula nama yang digunakan yaitu "Indonesia Book Fair", lalu berganti menjadi "Indonesia International Book Fair" sejak 2014.

Selain promosi, transaksi, diskusi, serta interaksi di antara para pelaku industri buku, salah satu bagian yang cukup menarik pada IIBF 2019 yaitu "Zona Kalap". Ini merupakan area penjualan buku-buku dengan potongan harga antara 40 hingga 90 persen dari berbagai penerbit.

Kegiatan ini sebagai perwujudan dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan agar pameran buku tidak hanya menjadi ajang promosi literasi, tetapi juga penjualan buku yang dapat dinikmati oleh masyarakat, yaitu dengan menyediakan buku murah.

"Zona Kalap" borong buku

“Zona Kalap ini ada sejak tahun lalu. Ini yang tetap ada, yaitu penjualan buku murah dengan diskon besar dari 40 sampai 90 persen,” ujar Ketua Umum Ikapi Rosidayati Rozalina dalam konferensi pers, Senin (2/9/2019) di Jakarta.

Baca juga: Kompas Gramedia Buka Program KG Influencer untuk Mahasiswa Milenial!

Dia mengatakan, panitia penyelenggara menyediakan 500.000 eksemplar buku yang terdiri dari 5.000 judul yang diterbitkan oleh 250 merek penerbit. Penjualan buku murah ini akan menempati area seluas 600 meter persegi, lebih luas dari tahun lalu yang lebih kurang 450 meter persegi.

Di zona tersebut juga akan ada penjualan produk non-buku yang berupa mainan edukatif dan merchandise berhubungan dengan perbukuan.

Sementara itu, Ketua Panitia IIBF 2019 Djadja Subagdja menuturkan, saat diadakan tahun lalu, Zona Kalap menarik antusiasme banyak pengunjung sehingga waktu penyelenggaraannya mesti ditambah.

“Tahun lalu di Zona Kalap itu panitia sampai harus memperpanjang waktu saking kalapnya pengunjung,” ucap Djadja.

Hadirkan buku impor

Dia menambahkan, IIBF terus berkembang dari tahun ke tahun dan semakin banyak menarik minat masyarakat yang berkunjung. Mereka pun mengharapkan lebih banyak lagi buku-buku impor yang dijual pada pameran ini.

Harus diakui bahwa tidak semua peserta pameran, dalam hal ini penerbit dari luar negeri, mau menjual bukunya kepada masyarakat. Ada penerbit asing yang hadir untuk melakukan transaksi dengan penerbit Indonesia.

“Maka dari itu, tahun ini kami kerja sama dengan distributor buku impor. Jadi nanti bisa lebih banyak buku impor di IIBF,” imbuhnya.

Djadja pun mengungkapkan bahwa IIBF 2019 dibuka secara gratis untuk masyarakat umum. Hal itu juga merupakan dukungan dari pemerintah untuk perkembangan dunia literasi sejak 2017, misalnya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Pemprov DKI Jakarta, dan sejumlah lembaga lain.

Program kemitraan

Sebelumnya, Ketua Umum Ikapi Rosidayati Rozalina mengatakan, ada beberapa hal baru dalam rangkaian IIBF 2019. Pertama, yaitu Indonesia Partnership Program (IPP) dan simposium internasional tentang pendidikan.

Tujuan diselenggarakannya IPP untuk membuat Indonesia menjadi sumber dan pusat pemasaran hak cipta terjemahan (copyright) di dunia internasional.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita Orangtua Antar Anak Masuk Sekolah Rakyat: Bersyukur Meski Berat Melepas
Cerita Orangtua Antar Anak Masuk Sekolah Rakyat: Bersyukur Meski Berat Melepas
Edu
Jadwal Hari Kedua sampai Hari Kelima MPLS 2025 SD, SMP, SMA Sederajat
Jadwal Hari Kedua sampai Hari Kelima MPLS 2025 SD, SMP, SMA Sederajat
Edu
Sekolah yang Hanya Dapat 1 Murid Tetap Laksanakan MPLS 2025
Sekolah yang Hanya Dapat 1 Murid Tetap Laksanakan MPLS 2025
Edu
Antar Anak Hari Pertama Masuk Sekolah 2025, Nawaruci Telat Masuk Kerja
Antar Anak Hari Pertama Masuk Sekolah 2025, Nawaruci Telat Masuk Kerja
Edu
Tukin Dosen ASN Mulai Dicairkan untuk 31.066 Orang, Cek Besarannya
Tukin Dosen ASN Mulai Dicairkan untuk 31.066 Orang, Cek Besarannya
Edu
Siswa SMA/SMK di Sulbar Wajib Baca 20 Buku, Syarat Lulus dari Gubernur
Siswa SMA/SMK di Sulbar Wajib Baca 20 Buku, Syarat Lulus dari Gubernur
Edu
Gerakan Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah Dibuat Agar 'Fatherless' Berkurang
Gerakan Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah Dibuat Agar "Fatherless" Berkurang
Edu
Sekolah Rakyat di Kabupaten Bogor Resmi Buka, 100 Siswa Tinggal di Asrama
Sekolah Rakyat di Kabupaten Bogor Resmi Buka, 100 Siswa Tinggal di Asrama
Edu
Kipin Classroom Dorong Pemerataan Pembelajaran Digital Berbasis Chromebook untuk Daerah 3T
Kipin Classroom Dorong Pemerataan Pembelajaran Digital Berbasis Chromebook untuk Daerah 3T
Edu
Wamendikdasmen Larang Ada Tugas Merepotkan Orangtua Murid di MPLS 2025
Wamendikdasmen Larang Ada Tugas Merepotkan Orangtua Murid di MPLS 2025
Edu
Mengapa Orangtua Harus Antar Anak saat MPLS? Ini Kata Mendikdasmen
Mengapa Orangtua Harus Antar Anak saat MPLS? Ini Kata Mendikdasmen
Edu
Sekolah Rakyat Mulai Aktif Hari Ini, Siswa Dapat Banyak Fasilitas, Apa Saja?
Sekolah Rakyat Mulai Aktif Hari Ini, Siswa Dapat Banyak Fasilitas, Apa Saja?
Edu
Tukin ASN Jakarta Dipotong jika Telat, Antar Anak Hari Pertama Sekolah Termasuk?
Tukin ASN Jakarta Dipotong jika Telat, Antar Anak Hari Pertama Sekolah Termasuk?
Edu
SMA Ini Peringkat Satu Sekolah Paling Berprestasi 2025 Versi Puspresnas
SMA Ini Peringkat Satu Sekolah Paling Berprestasi 2025 Versi Puspresnas
Edu
Penerima Bansos Terjerat Judol, Pakar UGM Sebut Negara Gagal Lindungi Rakyat
Penerima Bansos Terjerat Judol, Pakar UGM Sebut Negara Gagal Lindungi Rakyat
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau