KILAS

Wisata Literasi Nasional, Upaya Tingkatkan Mutu SDM

Kompas.com - 08/09/2019, 11:58 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendukung kegiatan Wisata Literasi Nasional yang digagas Forum Indonesia Menulis (FIM), Duta Baca Indonesia, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Adapun tujuan dari kegiatan itu adalah mewujudkan Kalbar sebagai provinsi literasi Indonesia.

Tak hanya itu, kegiatan Wisata Literasi Nasional juga punya andil dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan literasi.

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menyatakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten adalah kunci dalam pembangunan suatu pemerintahan.

“Tidak ada suatu pemerintahan di dunia ini yang gagal membangun negaranya disebabkan sumber daya alamnya terbatas. Tetapi umumnya, negara di dunia ini gagal membangun karena SDM-nya terbatas,” ujar Syarif melalui pernyataan tertulis, Minggu (8/9/2019).

Baca juga: MRT Jakarta Siapkan Perpustakaan di Stasiun, Penumpang Bisa Baca Buku Gratis

Transfer ilmu pengetahuan, lanjutnya, dari teori dan praktik hanya bisa dilakukan melalui membaca.

"Oleh karena itu, kepedulian kepala daerah kepada perpustakaan dan literasi akan berdampak pada terwujudnya masyarakat yang cerdas dan sejahtera," jelas Syarif.

Menurut Syarif, kendala dalam dunia literasi adalah ketersediaan bahan bacaan. Karenanya, Syarif mengapresiasi FIM yang meluncurkan 1.000 buku hasil karya penulis di Kalbar.

“Jika Anda tidak pernah membaca, mustahil Anda pernah menulis. Karena itu saya ingin mengapresiasi dan terus bekerjasama dengan FIM yang dimulai dari Kalbar,” jelasnya.

Menambah wawasan

Di sisi lain, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyatakan membangun SDM tidak kalah pentingnya dibandingkan membangun sektor lain.

“Saya jika disuruh memilih lebih banyak SDA atau SDM, saya akan pilih SDM yang banyak, SDA bisa habis kalau tidak dikelola dengan baik. Kalau kita punya SDM yang andal, itu akan menguasai apapun,” tuturnya.

Sutarmidji pun mengaku dirinya berupaya membaca satu buku dalam sehari.

Dia juga terbiasa membekali diri dengan membaca sebelum berbicara di depan umum, agar menambah wawasan dan informasi.

Baca juga: Agar Naskah Kuno Lestari, Paradigma Perpustakaan Harus Bertransformasi

“Ketika saya menyampaikan sesuatu, saya harus baca literaturnya apa dulu sehingga saya nyambung ketika bicara apapaun. Mau bicara teknik, oke, bicara masalah ekonomi ayo, bicara politik, karena saya selalu melengkapi diri dengan literatur-literatur yang menjadi sumber,” katanya.

Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Kalbar akan membuat program untuk menarik minat membaca masyarakat. Program ini berupa perpustakaan atau rumah baca di setiap desa.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau