Melalui praktik yang dipelajari dari KGB, Usman menceritakan para guru dapat mengajak muridnya belajar melalui cerita komik. "Dia (siswa) enggak akan menyelesaikan komiknya, kalau belum baca konten,” kata Usman.
2. Pengelolaan kegiatan
Usman memuji pengelolaan kegiatan KGB yang sangat baik dan lengkap. Dari pengurus hingga marketing pun dijelaskan secara rinci.
"Segala pengelolaan kegiatan itu harus direncanakan secara bersama. Tidak ada satu penokohan sendiri, enggak ada satu orang yang sibuk sendiri, lelah sendiri,” jelas Usman.
Ia juga merasa bangga terhadap KGB yang menjadi organisasi profesi guru pertama yang mana seluruh anggota dan pengurus di komunitas tersebut adalah seorang guru.
Najelaa Shihab atau yang akrab disapa Ela, pendiri Kampus Guru Cikal (KGC), menegaskan setidaknya ada empat hal (4K) yang harus ditekuni oleh guru dalam proses pembelajaran dan pengajaran:
1. Kemerdekaan
Di sini para guru diminta untuk menggagas tema secara bersamaan. Dimulai dari topik pembelajaran, tujuan pembelajaran hingga mencari solusi dalam sebuah permasalahan.
"Jadi bukan tema yang ditentukan oleh atasan atau orang yang berkuasa,” tegas Ela.
2. Kompetensi
Setelah melakukan kemerdekaan, para guru bisa memajukan kompetensi. KGB mengartikan kompetensi sebagai sebuah kemampuan untuk beradaptasi.
"Apa yang dilakukan ke satu murid dengan murid lainnya itu jauh berbeda. Selama ini proses kompetensi itu selalu dikasih resep atau template,” jelas Ela. Maka, praktik baik di KGB bukan berupa instruksi, melainkan bagaimana cara guru beradaptasi dan saling belajar dari yang lain.
3. Kolaborasi
Dalam proses kolaborasi, KGB juga meminta para guru untuk saling berdiskusi satu dengan lain. Proses ini dilakukan secara bersamaan tanpa adanya seseorang yang lebih menonjol.
4. Karier