Melalui program KGB, karier dari para guru juga dapat meluas seperti menjadi seorang penulis, pengembang kurikulum, atau pun menjadi pelatih dalam sebuah komunitas.
Ela menyampaikam pembelajaran guru seringkali mengalami miskonsepsi. Banyak guru masih belajar atau ikut pelatihan karena instruksi atasan atau untuk mendapatkan sertifikasi.
Hal ini mengakibatkan pengalaman guru hanya sebatas dari para ahli dan tidak saling belajar satu dengan lain.
“Pengalaman-pengalaman guru belajar itu biasanya dipenuhi hanya oleh pendapat-pendapat dari pakar atau ahli, sementara sebetulnya yang paling dibutuhkan guru adalah saling belajar dari sesama guru yang ada di lingkarannya sendiri,” jelas Ela.
Maka itu, Kampus Guru Cikal hadir untuk mengembangkan kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi, dan karier dari guru di penghujung nusantara.
Dari kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, acara puncak Temu Pendidik Nusantara 2019 jatuh pada Minggu (27/10/2019).
Acara diisi dengan menampilkan beberapa pembicara, baik dari guru hingga murid yang merasakan perbedaan setelah mengikuti kegiatan Temu Pendidik Nusantara 2019.
Pada sesi tersebut, para pembicara mengajak kepada seluruh lapisan tenaga pengajar di Indonesia untuk mulai mengurangi teori di kelas dan lebih mengedepankan praktik kepada para murid agar kompetensi murid dapat berkembang.
“Kebetulan TPN ini sudah berlangsung selama beberapa tahun. Jadi tentunya kami harapkan setiap tahun kegiatan ini akan terus dengan mendapatkan audiens yang lebih besar lagi sehingga kita bisa menjaring lebih banyak lagi guru-guru di nusantara yang bisa ikut bergabung bersama kita,” jelas Jessy.
Acara puncak ditutup oleh peluncuran tema TPN 2020, yaitu “Teknologi untuk Masa Depan”.
Penulis: Marcella dan Raisya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.