Rekan guru yang baik...
Sudahkah kita membebaskan diri dari bahaya-bahaya pengabaian itu? Berapa banyak murid yang pernah kita dengarkan? Pernahkah menyediakan waktu bagi mereka untuk bercerita tentang diri atau tentang pengalaman-pengalaman mereka? Adakah waktu yang tersisa sekedar menyapa atau bertanya kabar tentang keluarga, cita-cita atau kesulitan-kesulitan yang mereka alami?
Pernahkah kita mengajak mereka ke ruangan, menyuguhkan air minum sambil bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing? Pernahkah kita bertemu, berkenalan dan bercakap dengan keluarga mereka?
Mari kita jujur. Seberapa penting materi atau tujuan pembelajaran berpihak pada kebutuhan kebutuhan anak? Apakah materi yang tuntas itu benar-benar menjawab kebutuhan mereka atau hanya untuk mewujudkan tujuan kita? Lalu apa yang kita abaikan? Percayalah.
Sesungguhnya sekolah abai bahwa tujuan belajar harusnya menjadi milik anak-anak. Murid murid kita.
Apakah benar bahwa bacaan yang bagus-bagus sudah tersedia di ruang perpustakaan sekolah? Penting mana: menyiapkan laboratorium komputer untuk ujian nasional atau menyiapkan buku dengan kualitas mahal?
Kita abai. Simulasi ujian nasional dilakukan berulang-ulang, tanpa cela, sementara pengadaan buku berkualitas tidak pernah dilakukan? Sekolah berkembang dengan bacaan-bacaan yang buruk. Buruk sekali. Percayalah, kita telah mengabaikan tumbuhnya pikiran-pikiran baik.
Saya meyakini bahwa peristiwa besar berawal dari percikan-percikan kecil yang dilakukan hari ini. Jika belum, segeralah bergegas, karena seringkali peristiwa gelap dan kasar justru lahir dari anak yang diabaikan, tidak tersentuh, dan nampak baik-baik saja.
Kawan-kawan guru. Ada tiga kelompok yang saling berinteraksi di sekitar kita. Pembunuh, korban dan penonton. Di pihak manakah Anda berada?
Sebuah pertanyaan di keramaian perbincangan tentang hari guru…
Penulis: Usman Djabbar Mappisona
Ketua Komunitas Guru Belajar Nusantara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.