Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2019, 16:44 WIB

KOMPAS.com - Saat ini, salah satu tantangan di dunia pendidikan Indonesia adalah rendahnya kemampuan literasi dasar di mana anak-anak masih tertinggal dari negara-negara tetangganya di wilayah ASEAN.

Hal ini nampak dalam studi internasional yang menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia (PISA, 2015 ; PIRLS, 2011 ).

Meski demikian, program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) di akhir tahun 2019 mencatat dengan model pelatihan pedagogi tepat, kompetensi guru bisa menjadi lebih baik dan kemampuan literasi siswa terbukti bisa meningkat.

Hal ini adalah berdasarkan studi akhir pelaksanaan program peningkatan mutu pembelajaran yang dilakukan Inovasi di Provinsi NTB, NTT, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.

Literasi jadi pondasi

Presiden Joko Widodo dalam kerangka pembangunan SDM unggul mengatakan kemampuan dasar anak-anak Indonesia harus terus dibangun, dan kemampuan literasi, matematika, dan sains akan menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Baca juga: Upacara Hari Guru Nasional, Nadiem Bicara Soal Merdeka Belajar dan Guru Penggerak

 

Kemampuan literasi ini menjadi pondasi untuk semua pembelajaran yang menjadi prasyarat kecakapan hidup abad ke-21.

Secara sederhana, tidak mungkin mempersiapkan anak-anak muda menghadapi dunia kerja di masa mendatang apabila tidak lebih dahulu mendapatkan dasar kuat di bidang literasi dan numerasi di kelas-kelas awal SD yang menjadi jenjang awal dari pendidikan dasar sembilan tahun.

Anak-anak yang belum memiliki kemampuan literasi baik akan cepat tertinggal dari teman-temannya di seluruh bidang pembelajaran, dan ketimpangan ini semakin melebar seiring waktu.

Dalam proses pembelajaran di kelas, peran guru sangat besar dalam pencapaian prestasi siswanya.

3 masalah literasi daerah

Inovasi, program kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia sejak tahun 2016, berupaya memahami cara-cara yang berhasil maupun yang tidak berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, di 17 kabupaten yang ada di empat provinsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+