3. Terbatasnya akses ke bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan usia anak, terutama di daerah terpencil.
Namun demikian, dengan konsep dan model pelatihan pedagogi yang tepat, kemampuan literasi siswa terbukti bisa meningkat. Tren tersebut ditemukan terjadi di NTB, NTT, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.
Pada prinsipnya guru menerapkan pengetahuan tentang teknik-teknik mengajarkan literasi di kelas awal, diantaranya menggunakan buku besar, mengajarkan kesadaran fonologis, membaca kata dan memahami bacaan.
Studi akhir menemukan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas, diantaranya:
1. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang diajarkan;
2. Guru menggunakan pendekatan yang berfokus pada anak;
3. Kelas memiliki pojok baca; dan
4. Kelas memajang media belajar seperti alat peraga, poster, peta, atau sumber belajar lainnya yang membuat anak selalu terpapar pada media literasi.
Proses pembelajaran yang lebih baik ini berkontribusi pada meningkatnya kemampuan literasi siswa.
Inovasi mencatat bahwa meskipun kemampuan literasi dasar siswa telah meningkat, diperlukan upaya lebih dari meningkatkan kemampuan literasi dasar siswa.
Untuk itu, di tahap kedua, Inovasi memberikan pelatihan metode pengajaran lebih baik, seperti melakukan pemetaan kemampuan literasi siswa, menerapkan pembelajaran berbeda (differentiated learning), membaca terbimbing dan meningkatkan pemahaman bacaan.
Selain itu ketrampilan yang mengarah kepada pemahaman dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan didukung dengan akses ke buku bacaan yang sesuai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.