Tasya Kamila Berbagi Kiat Hadapi UN hingga SBMPTN

Kompas.com - 29/01/2020, 18:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awal tahun bisa menjadi waktu tersibuk siswa kelas 9 dan 12, sebab sebentar lagi para siswa akan menjalani serangkaian ujian. Mulai dari ujian nasional (UN), ujian tulis berbasis komputer (UTBK), dan segala jenis latihan sebagai langkah persiapan.

UTBK sendiri akan menjadi ukuran lolos atau tidaknya siswa ke jurusan di PTN pilihan melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Sedangkan UN akan menjadi penentu apakah siswa kelas 9 bila masuk jalur prestasi sehingga "bebas" menentukan SMA sederajat favorit.

Menurut LTMPT, jumlah peserta yang mengikuti SBMPTN 2019 mencapai 714.652 siswa. Namun, dari jumlah tersebut hanya 168.742 peserta yang ditanyakan lolos.

Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembelajaran SMA Kemendikbud Juandanilsyah menjelaskan, persaingan masuk ke perguruan tinggi memang terbilang ketat. Pasalnya, jumlah lembaga pendidikan semakin ke atas akan semakin mengerucut.

Baca juga: Jelang SBMPTN, Quipper Siapkan Fitur Khusus Bersama Guru Super

"Jumlah SMA itu ada 13.600, sedangkan perguruan tinggi hanya berapa ratus, itu pun sudah termasuk dengan swasta," tutur Juandanilsyah dalam diskusi "Siap Berjuang Hadapi SBMPTN bersama Quipper" yang berlangsung di Kuningan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Itu sebabnya, Juandanilsyah melanjutkan, persiapan matang mesti dilakukan agar siswa bisa mendapatkan nilai yang diharapkan.

Bicara soal persiapan ujian, dalam acara yang sama mantan artis cilik Tasya Kamila berbagi cerita seputar pengalamannya saat menghadapi UN dan masuk ke PTN, termasuk sejumlah kiat untuk hadapi UTBK SBMPTN.

1. Mengikuti try out

Menurut Tasya, berlatih soal-soal seperti dalam sesi try out adalah salah satu cara efektif untuk mempersiapkan ujian. Sebab, latihan soal dapat membuat siswa mengetahui materi apa saja yang menjadi kelemahannya.

Dengan mengetahui materi-materi yang dianggap sulit, maka siswa bisa mulai mempelajari materi tersebut lebih dalam.

"Banyak-banyak latihan soal, jadi tahu bisa mengukur kemampuan diri kita, bisa tahu seberapa cepat kita menyelesaikan satu pertanyaan dan juga materi apa yang belum dikuasai," kata Tasya.

2. Satu per satu

Saat mempelajari materi yang dianggap sulit, Tasya yang kini menjadi super teacher di platform edukasi Quipper menyarankan, pelajari materi satu per satu agar fokus.

"Karena biasanya saat kita mencari tentang satu materi, enggak sengaja lihat materi lain yang juga enggak kita ngerti. Terus malah jadi belajar materi lain dan menjadi enggak fokus," katanya.

Itulah membuat sesi belajar menjadi lebih lama tetapi tidak jelas apa yang dipelajari.

3. Rencana belajar

Agar semua materi bisa fokus dipelajari, yang Tasya lakukan selanjutnya ialah membuat agenda belajar.

"Misalnya minggu ini aku nentuin materi apas aja yang mau dipelajari, minggu depan juga, seterusnya sampai ujian," kata Tasya.

Tak dipungkiri, Tasya mengaku sempat stres saat akan hadapi ujian nasional. Sampai-sampai ia mengalami alergi kulit akibat ketakutan tak bisa mencapai nilai yang terbaik.

Namun, rencana belajar yang ia susun ternyata bisa memabantunya belajar lebih fokus sehingga kegiatan belajar hingga ujian bisa berjalan dengan lancar.

Baca juga: Mengenal Materi UTBK 2020, Syarat Wajib SBMPTN

4. Perbanyak sumber

"Zaman dulu aku harus bolak-balik halaman untuk cari satu topik dan enggak semua buku ada indeks. Sekarang jadi lebih mudah karena sumber bisa dicari di mana-mana," tutur Tasya.

Perkembangan teknologi memang membuat informasi lebih mudah dicari. Sebagai "guru online", Tasya berpendapat kini siswa lebih mudah mencari materi bahkan berlatih soal kapan dan di mana saja.

Sehingga, lanjut Tasya, siswa zaman sekarang tidak ada alasan tidak mengerti pelajaran, karena media pembelajaran ada di mana-mana.

5. Sejak kelas 7

Bagi siswa kelas 9 yang akan menuju kelas 10, Tasya menyarankan untuk mengukir prestasi yang baik sejak awal SMA.

Pasalnya, itulah yang Tasya lakukan sehingga ia bisa lulus UN dengan baik dan mendapatkan "jalur undangan" atau kini disebut sebagai SNMPTN dan diterima di Universitas Indonesia.

"Menurut aku kalau kita bisa menerima jalur undangan, maka saingan akan lebih sedikit. Jadi sejak kelas 7 aku sudah mulai belajar biar bisa dapat nilai yang baik," ujar Tasya.

Tak hanya sekadar kesempatan masuk PTN, nilai-nilai yang baik juga menjadi "modal" Tasya mendapatkan beasiswa ke Columbia University di Amerika Serikat. Menurutnya, belajar tak akan pernah sia-sia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau